PIKIRAN RAKYAT - Tak terima terus disudutkan dalam kasus kebakaran di Savana Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), calon pengantin yang menggelar sesi foto prewedding menggunakan flare yakni Hendra Purnawa dan Pratiwi Mandala Putri akan melaporkan balik petugas.
Hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukumnya, Mustadji. Ia menjelaskan bahwa kesalahan bukanlah dari pihaknya, tapi petugas yang tidak memberikan informasi terkait larangan membawa flare di Bromo.
“Kesalahan mutlak juga bukan pada klien kami, melainkan kelemahan petugas TNBTS. Seharusnya ada aturannya, ada imbauan kepada pengunjung. Jadi pengunjung tidak hanya dibiarkan begitu aja setelah membayar,” ujar Mustadji di Balai Desa Ngadisari dalam keterangan pers, dikutip Sabtu 16 September 2023.
Pasangan calon pengantin juga mempertanyakan tidak adanya pengawalan dari TNBTS selama kunjungan berlangsung. Untuk itu, keduanya tidak ragu melaporkan balik pengelola.
Baca Juga: Raffi Ahmad Keringat Dingin, Teman Lama Tiba-tiba Datang Pinjam Uang Rp100 Juta
“Kalau ada pengawalan, seharusnya bawaan (pengunjung) juga diperiksa. Harus melihat situasi musim seperti ini, musim kemarau. Petugas jangan hanya menerima uang tiket kemudian dilepas gitu aja. Pengawalannya bagaimana?” kata Mustadji.
Permintaan Maaf Calon Pengantin
Calon pengantin yang menyebabkan Gunung Bromo kebakaran akhirnya menyampaikan permintaan maaf.
Baca Juga: Mensos Risma Nasihati Korban Perdagangan Orang: Jangan Mudah Percaya kepada Orang
"Tentunya tidak kami inginkan atau tidak ada niatan dari kami sedikit pun, kami bersama teman-teman dan tentunya mewakili dari saudara Andre yang saat ini ada di tahanan Polres, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," tutur Mempelai pria, Hendra Purnama di hadapan awak media, Jumat 15 September 2023.