kievskiy.org

Roundup: Rombongan Prewedding yang Picu Kebakaran di Bromo Serang Balik dan Niat Laporkan TNBTS

Hasil foto prewedding sebelum kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo.
Hasil foto prewedding sebelum kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo. /Instagram @awreceh.id

PIKIRAN RAKYAT – Pasangan calon pengantin yang menggelar sesi foto prewedding di Bukit Teletubbies, kawasan Gunung Bromo, akhirnya muncul di hadapan publik. Pasangan bernama Hendra Purnawa dan Pratiwi Mandala Putri itu datang bersama kuasa hukumnya, Mustadji, menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada masyarakat sekitar Bromo.

"Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada semua masyarakat Tengger, tokoh adat, dan pemerintah," tuturnya di Balai Desa Ngadisari dalam keterangan pers.

Menurut kuasa hukum pengantin, kliennya sudah berencana menyampaikan permohonan maaf beberapa saat setelah kejadian kebakaran. Namun hal itu urung, karena mereka terhalang pemanggilan Polres Probolinggo.

Di balik permohonan maaf itu, calon pengantin justru akan melaporkan balik Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sebagai pengelola atas dugaan kelalaian dalam bertugas. Kuasa hukum mengklaim, petugas TNBTS tidak memberikan informasi terkait larangan membawa flare di Bromo.

Baca Juga: Kronologi Pemuda Sumedang Diperas saat Open BO MiChat: Sempat Nawar Lalu Ngutang, Berakhir Digerebek Komplotan

“Kesalahan mutlak juga bukan pada klien kami, melainkan kelemahan petugas TNBTS. Seharusnya ada aturannya, ada imbauan kepada pengunjung. Jadi pengunjung tidak hanya dibiarkan begitu aja setelah membayar,” ujarnya.

Selain itu, pasangan calon pengantin juga mempertanyakan tidak adanya pengawalan dari TNBTS selama kunjungan berlangsung. Untuk itu, keduanya tidak ragu melaporkan balik pengelola.

“Kalau ada pengawalan, seharusnya bawaan (pengunjung) juga diperiksa. Harus melihat situasi musim seperti ini, musim kemarau. Petugas jangan hanya menerima uang tiket kemudian dilepas gitu aja. Pengawalannya bagaimana?” kata Mustadji.

“Kami akan mengambil langkah hukum, kesalahan mutlak ada pada petugas TNBTS,” ujarnya melanjutkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat