kievskiy.org

DPR: Pemerintah Gagap Kendalikan Harga Beras, Jumlah Orang Miskin di Indonesia Bisa Bertambah

Ilustrasi stok beras.
Ilustrasi stok beras. /Antara/Muhammad Arif Pribadi

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi VIII DPR, Wisnu Wijaya, mendorong Kementerian Sosial (Kemensos RI) memperluas jumlah penerima manfaat bansos beras di tengah melambungnya harga beras. Wisnu mengatakan, ketidakmampuan pemerintah mengendalikan kenaikan harga beras berisiko menambah jumlah penduduk miskin di Indonesia.

Mengacu pada panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata bulanan beras premium dan medium konsisten merangkak naik sejak awal 2023. Misalnya, harga beras medium rata-rata telah menembus Rp12.690 per kg pada September 2023, sedangkan pada Januari Rp11.550 per kg.

Sementara itu, harga beras premium kini mencapai Rp14.330 per kg, dibandingkan harga sebelumnya pada Januari lalu yang berkisar Rp13.140 per kg.

“Pemerintah, salah satunya melalui Kemensos, perlu memperluas jumlah penerima bansos beras guna menjaga daya beli kelompok bawah dan menengah. Terkait kelompok menengah ini perlu mendapat sorotan mengingat mereka termasuk dalam kelompok rentan dalam situasi ini," ucap Wisnu.

Baca Juga: 7 Janji Ganjar Pranowo jika Jadi Presiden, Pengamat Wanti-wanti Jangan Cuma Jargon

"Status sosial ekonomi mereka yang tidak termasuk kelompok bawah membuat mereka tidak menerima bansos dari pemerintah,” kata Wisnu mengimbuhkan pada Kamis, 21 September 2023.

Anggota DPR Fraksi PKS ini membeberkan, jumlah kelas menengah rentan di Indonesia mencapai 115 juta penduduk dan berisiko turun kelas akibat kenaikan harga beras belakangan ini.

Oleh karena itu, lanjut Wisnu, fokus pemerintah dalam penyediaan jaring pengaman sosial sebaiknya tidak hanya tertuju pada 25 juta penduduk miskin, tetapi juga menyasar kelompok menengah yang rentan tersebut.

Baca Juga: Peluang Ganjar Pranowo Duet dengan Prabowo Subianto, Gerindra: Banyak Hal Mungkin Terjadi

“Beras memiliki bobot konsumsi terbesar bagi kelas menengah ke bawah. Misalnya, beras memberi sumbangsih untuk garis kemiskinan di desa mencapai 23,7 persen, sementara di kota sebanyak 19,3 persen. Upaya untuk memperluas penerima bansos beras minimal sampai 3 bulan ke depan diharapkan bisa menanggulangi tekanan terhadap risiko kenaikan angka kemiskinan,” ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat