kievskiy.org

Megawati Soekarnoputri: Lidah dan Perut Rakyat Indonesia Tak Boleh Terjajah Makanan Impor

Megawati Soekarnoputri berpidato di Rakernas IV PDIP.
Megawati Soekarnoputri berpidato di Rakernas IV PDIP. /Pikiran Rakyat/Oktaviani

PIKIRAN RAKYAT - PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta selama tiga hari, terhitung mulai Jumat, 29 September 2023 hingga Minggu, 1 Oktober 2023. Dalam acara bertemakan Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun berharap Indonesia bisa mewujudkan kedaulatan pangan.

Tujuannya, agar lidah masyarakat tidak terjajah dengan makanan impor. Saat menyampaikan pidatonya, Presiden ke-5 itu juga menyinggung soal keinginan ayahnya, Soekarno. 

"Apa yang telah disampaikan oleh Bung Karno bahwa dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan impor. (Ini) bisa menjadi bahan untuk kritik atas praksis ideologi di bidang pangan," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 30 September 2023. 

Ia pun berpesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengkaji kembali aturan impor gandum. Pasalnya, bea atau pajak impor gandum ke Tanah Air tercatat 0 persen.

Baca Juga: Jokowi-Megawati Sepakati Satu Nama sebagai Cawapres Ganjar Pranowo, Hasto: Ada Kesepahaman

"Saya juga minta tolong lagi sama Pak Presiden, saya dapat informasi dan itu tolong diperhatikan dan dilihat bahwa bea masuk impor gandum itu 0 persen. Saya bukannya anti gandum saya juga senang hamburger, mie, tetapi mengingat gandum tadi tidak bisa ditanam di sini," ujarnya. 

Megawati Soekarnoputri pun menekankan pentingnya bea masuk yang tinggi untuk gandum. Hal itu bertujuan agar tidak ada ketergantungan terhadap hasil pertanian yang sulit ditanam di Indonesia tersebut. 

"Bukankah kita memiliki 10 sumber pangan lainnya, yaitu henjali, jagung, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas, dan ubi jalar yang tentunya kalau diolah dan di-back-up oleh BRIN kita ini, maka bisa menyubstitusi (mengganti) gandum sekiranya bea masuk bisa diterapkan dapat diterapkan dalam masa transisi maka dana yang ada bisa dipergunakan juga untuk menambah biaya riset terhadap produk substitusi gandum," ucapnya. 

Ia pun menginginkan agar sumber pangan Indonesia tidak hanya berasal dari beras. Untuk mengatasi persoalan tersebut, salah satu solusinya adalah penganekaragaman pangan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: PDIP Sebut Dalang Isu Renggangnya Hubungan Jokowi-Megawati Tak Punya Prestasi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat