PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut tak bisa dipisahkan dengan sosok Ganjar Pranowo, bacapres dari PDI Perjuangan. Menurut Pengamat komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, ada intimasi dalam gesture-gesture Jokowi.
Emrus menilai, hubungan Jokowi dengan Ganjar Pranowo bisa dijelaskan dengan teori lapisan bawang. Kedekatan keduanya berada di lapis paling dalam sehingga tidak akan mudah terkelupas begitu saja.
Hal ini, kata Emrus dapat terlihat dalam momen Presiden Jokowi bisik-bisik ke telinga Ganjar, saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023.
Bila merujuk pada teori ilmu komunikasi, Emrus menjelaskan bahwa gesture bisik-membisik menandakan kedua orang yang terlibat telah membangun relasi yang sangat dekat.
Baca Juga: 1 Tahun Tragedi Kanjuruhan: Laporan Tertolak, Keadilan 135 Korban Tewas Tak Kunjung Jelas
Pun demikian dalam ilmu sosiologis dan psikologis, berbagi informasi lewat bisikan adalah bentuk komunikasi yang menandakan rasa saling dukung serta saling memberi penghormatan.
"Dari perspektif komunikasi, tidak mungkin seseorang membisikkan sesuatu kepada orang lain kalau tidak dekat, artinya relasional mereka sangat dekat. Pesan komunikasi dari berbisik itu keduanya saling mendukung, memberikan penghargaan, dan penghormatan," ujar Emrus di Jakarta, Sabtu, 30 September 2023.
Dia menjelaskan lebih lanjut, bahasa verbal Jokowi ketika membisiki Ganjar memang perihal kedaulatan pangan supaya gegas diwujudkan. Namun, dalam waktu bersamaan, Presiden juga mengisyaratkan dukungan untuk Ganjar, dengan memberi saran strategi dalam substansi kampanyenya.
"Boleh dong Ganjar Pranowo (mengklaim) mengatakan bahwa dia mengkampanyekan terkait kedaulatan pangan atas masukan atau bisikan dari Presiden Jokowi," katanya.