PIKIRAN RAKYAT - Pengusutan kasus kematian seorang siswi kelas 6 SD di Pesanggrahan, Jakarta Selatan akibat jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya masih terus berjalan.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi pun mengungkapkan peristiwa apa saja yang terjadi sebelum bocah tersebut jatuh dan meninggal dunia.
Henrikus Yossi mengatakan siswi tersebut sempat terlibat dorong-dorongan dengan temannya saat hendak masuk ke kelas. Peristiwa itu pun membuat sang siswi dan temannya dipanggil oleh wali kelas.
"Almarhum ini berbaris dengan rekan-rekan sekelasnya. Memang sempat terjadi dorong-mendorong di antara teman sekelasnya," kata Henrikus Yossi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, Selasa, 3 Oktober 2023.
"Wali kelas memanggil korban dengan salah satu temannya untuk menengahi atau menasihati. Setelah menengahi dan menasihati, keduanya sama-sama bersalaman,” ujarnya melanjutkan.
Seusai itu, korban pun izin untuk ke kamar mandi. Namun, ia tak kunjung kembali ke kelasnya dan ditemukan tergeletak di lantai dasar setelah jatuh dari lantai 4.
Sementara itu, terkait dorong-dorongan yang melibatkan korban dan temannya, Henrikus Yossi mengatakan hal tersebut bukan disebabkan lantaran perselisihan. Namun, hingga kini, hal itu masih didalami lebih lanjut oleh polisi.
"Dari hasil pemeriksaan kami, itu terjadinya spontan saja. Itu rangkaian peristiwa yang memang terjadi sebelum peristiwa almarhum ini jatuh. Ini masih kami dalami, masih terus kami dalami hubungan atau keterkaitan antara peristiwa itu," tuturnya.