kievskiy.org

Jokowi Minta ASN Tak Alergi Teknologi dan Digitalisasi: Ini Sangat Penting

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Antara/Arif Firmansyah

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan kepada aparatur sipil negara (ASN) saat acara Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta pada hari ini, Selasa, 3 Oktober 2023. Ia meminta para ASN tidak alergi dengan digitalisasi dan perkembangan teknologi. 

Hal itu bertujuan untuk membantu Indonesia agar cepat mengejar peluang menjadi negara maju. Oleh karenanya, Jokowi menilai bahwa Tanah Air membutuhkan kelincahan untuk mengejar perubahan yang cepat terjadi. 

"ASN jangan alergi terhadap teknologi dan digitalisasi, ini sangat penting," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Selasa, 3 Oktober 2023.

"Butuh kelincahan kita itu, karena perubahannya, berubah-ubah akan sangat cepat sekali, dan juga tidak bisa kita cegah lagi. Mengejarnya harus lewat teknologi dan digitalisasi. Karakter itu yang menurut saya harus terus disampaikan kepada seluruh anggota Korpri," ujarnya melanjutkan. 

Baca Juga: Jokowi Siapkan Insentif dan Rumah Dinas untuk ASN yang Pindah ke IKN: Kalau Engga Ada Ini, Alot Pasti

Jokowi mengingatkan, jika Indonesia tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada, apalagi selama tiga periode kepemimpinan Presiden ke depan, maka Indonesia pun akan terjebak dengan pendapatan menengah. Hal itu serupa dengan apa yang sedang dialami oleh negara-negara di Amerika Latin sejak tahun 1950 dan 1960-an. 

"Kalau kita tidak bisa mengubah sistem yang ada, menjadi lebih cepat menjadi lebih baik, menjadi lebih efisien ya kita akan terjebak kepada middle income trap, padahal peluangnya besar sekali," ucapnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyebut Indonesia dikaruniai berkah berupa sumber daya alam yang sesuai dengan tuntutan zaman, yakni nikel yang dibutuhkan untuk baterai kendaraan listrik. Ia juga mengatakan akan ada bonus demografi pada tahun 2030 mendatang. 

"Tapi kesempatan itu hanya muncul biasanya dalam satu peradaban, sebuah negara itu hanya sekali. Dan disampaikan kepada saya dari World Bank dari OECD, dari IMF, dari McKenzie semuanya menyampaikan, ‘Presiden Jokowi hati-hati Indonesia memiliki peluang besar untuk melompat, tapi kalau ditangani dengan cara yang keliru, rutinitas, monoton, mohon maaf negara anda akan terjebak pada negara berpendapatan menengah terus seperti yang terjadi di Amerika Latin’," tuturnya. 

Baca Juga: Jokowi Rayu ASN Pindah ke IKN, Janji Bakal Beri Insentif dan Beragam Fasilitas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat