kievskiy.org

Jokowi Ingatkan Rakyat Tak Tergiur Harga Murah Barang Impor: Jangan Mau Kena Penjajahan Era Modern

Ilustrasi belanja online/e-commerce.
Ilustrasi belanja online/e-commerce. /Pixabay/justynafaliszek

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Jokowi menekankan bahwa produsen Indonesia harus mampu bersaing dengan barang-barang impor. Lebih bagus, jika bisa ikut melakukan ekspor ke berbagai negara.

"Jangan sampai kita terlena, dalam hitungan bulan, enggak mau saya terkena penjajahan era modern. Jangan mau kita terkena juga kolonialisme di era modern ini," kata Jokowi saat memberikan Pengarahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Rabu 4 Oktober 2023.

"Kita enggak sadar, tahu-tahu kita sudah dijajah secara ekonomi. Mungkin awal-awal harganya masih Rp5.000, begitu semua sudah masuk beli ini, sudah ketagihan, baru dinaikkan Rp500 juta, mau apa. Sudah enggak bisa apa-apa kita, karena sudah ketergantungan di situ," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Bupati Kaget Kepsek SMPN 1 Ponorogo Mundur Usai Heboh Sumbangan Rp1,7 Juta: Padahal Belum Tentu Ada Kesalahan

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia harus melindungi kedaulatan digital, termasuk dengan menyiapkan regulasinya. jangan sampai, Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain.

"Kita itu kalau yang ngurusi urusan masalah regulasi mbulatnya ke mana-mana, ruwetnya ke mana-mana, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun aja belum jadi, teknologinya sudah lari cepat sekali. Problem ada di situ," ujarnya.

Selain melindungi kedaulatan digital, Jokowi juga meminta agar Indonesia mempertahankan barang lokal. Setidaknya, 80-90 persen barang lokal ada di e-commerce, jangan sampai tenggelam oleh produk impor.

Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tinggi

Jokowi menyampaikan, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Pada 2020, tercatat 44 miliar dolar AS (Rp686,2 triliun), pada 2022 tercatat 77 miliar dolar AS (Rp1.200 triliun), dan pada 2025 diproyeksikan akan sebesar 146 miliar dolar AS (Rp2.277 triliun), lalu pada 2030 diperkirakan 360 billion dolar AS.

"Artinya, RP5.000 lebih, Rp5.000 triliun lebih di tahun 2030. Itu, dengan masih ada catatan, kalau yang namanya Digital Economy Framework Agreement di ASEAN ini bisa kita selesaikan negosiasinya di tahun 2025 yang angkanya terakhir tadi, yang 360 billion US Dollar itu akan lipat menjadi dua kali. Artinya, 720 miliar US Dollar. Kalau di Rupiahkan Rp11.250 triliun potensi ekonominya, sangat besar sekali," tutur Jokowi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat