kievskiy.org

RSUD Sumedang Klarifikasi Kasus Ibu dan Anak dalam Kandungan Meninggal Saat Persalinan

Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. /Pixabay/One Life Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - RSUD Sumedang beri klarifikasi terkait kasus ibu dan anak dalam kandungan yang meninggal dalam proses persalinan.

Plt Direktur RSUD Kabupaten Sumedang dr. H. Enceng membenarkan bila pasien tersebut dilarikan ke IGD Kebidanan RSUD Sumedang pada Sabtu, 30 September 2023.

Saat itu, ibu hamil bernama Mamay diketahui tengah mengandung lebih dari sembilan bulan, tepatnya 40 atau 41 minggu.

"Pasien masuk ke IGD Kebidanan RSUD Sumedang pada hari Sabtu 30 September 2023 pukul 20.00 WIB. Dengan didiagnosa G2P1A0 hamil 40-41 minggu lebih kalsifikasi plasenta dan direncanakan akan diakhiri masa kehamilannya," tutur Dokter Enceng.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Ungkap Hasil Pertemuan dengan Puan Maharani, Bicara Dukungan Pilpres 2024

Dia memastikan pihaknya sudah melakukan tindakan medis sesuai prosedur dengan rencana pasien melahirkan pervaginam dengan tindakan induksi (merangsang timbulnya reaksi kontraksi) agar timbul kontraksi (mules).

Akan tetapi, keesokan harinya saat pembukaan sudah lengkap, pasien disebut alami penurunan kondisi fisik yang dicurigai menyebabkan emboli air ketuban atau kondisi di mana air ketuban masuk ke dalam sistem peredaran darah sang ibu.

"Perlu diketahui bila emboli air ketuban merupakan sindrom katastrofik yang terjadi selama kehamilan dan persalinan atau segera setelah melahirkan. Emboli air ketuban adalah peristiwa masuknya air ketuban yang mengandung sel-sel janin dan material debris lainnya kedalam sirkulasi maternal yang menyebabkan kolaps kardio respirasi," ujarnya.

Dia menjelaskan risiko medis seperti ini bisa muncul kapan saja meski tindakan medis yang diberikan sudah sesuai prosedur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat