PIKIRAN RAKYAT – Aparat gabungan dari TNI dan Polri terus melakukan negosiasi dan pendekatan persuasif untuk membebaskan Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Marthens, yang kini masih jadi tawanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya. Aparat dan pemerintah juga menggandeng tokoh adat hingga tokoh agama untuk bernegosiasi dengan KKB.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan pihaknya tidak akan melakukan operasi militer. Mereka ingin membebaskan Pilot Susi Air dari tangan KKB pimpinan Egianus Kogoya tanpa melukai warga sipil.
“Proses negosiasi terus dilakukan dan dipastikan tidak ada operasi militer dalam upaya pembabasan sandera,” kata Mayjen TNI Izak Pangemanan.
Selain dari TNI, Polri juga terus melakukan negosiasi dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya. Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri menyebut negosiasi untuk pembebasan sandera akan dilakukan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga: Jangan Sepelekan Klakson Mobil Mati, Simak Penyebab dan Cara Perbaikinya
Mathius menekankan saat proses negosiasi untuk membebaskan Pilot Susi Air, tidak boleh membahas dua masalah pokok. Adapun masalah pokok yang dilarang adalah soal merdeka dan senjata serta amunisi, yang sejak awal diminta KKB pimpinan Egianus Kogoya.
“Pembahasan menuju pembebasan Philip harus mengesampingkan dua isu tersebut. Fokus utama ikhtiar itu agar sandera segera dapat dibebaskan dalam kondisi sehat walafiat,” ujar Mathius Fakhiri.
Penjabat Bupati Nduga telah melakukan pertemuan dengan kelompok Egianus Kogoya, dan menyatakan akan membantu membebaskan sandera. Polda Papua pun masih menunggu laporan dari Pj Bupati Nduga.
Polda Papua berharap dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam negosiasi dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya, pembebasan sandera bisa segera terwujud. Apalagi dengan keterlibatan tokoh agama dan tokoh adat.