PIKIRAN RAKYAT - Sebuah video yang menunjukkan seorang mahasiswi bercadar sedang menjadi korban bully oleh sekelompok mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi telah menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, mahasiswi berada di dalam lift, sedangkan sekelompok mahasiswa dengan sengaja mengganggu pintu lift dengan cara menekan tombol di luar lift.
Rekaman aksi intimidasi tersebut kemudian diunggah oleh si mahasiswi, dan video ini dengan cepat menyebar di media sosial. Kejadian ini menimbulkan perbincangan luas di kalangan netizen.
Namun, yang membuat perhatian banyak orang adalah respons dari mahasiswi tersebut setelah video tersebut viral. Melalui akun TikToknya, dia mengunggah video permintaan maaf yang mengejutkan banyak orang.
Baca Juga: Pelaku Bully di UIN Jambi Diberi SP dan Nasihat, Korban Disuruh Tulis Surat Permintaan Maaf
"Dalam video tersebut, saya Cintria dari UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Parodi Tadris Bahasa Inggris, di sini saya akan mengklarifikasi terkait video yang beredar, saya ingin mengklarifikasi," ucapnya.
"Saya ingin mengklarifikasi bahwasannya pagi ini saya telah dipertemukan dengan pelaku dan pihak UIN sudah memberikan sanksi kepada pelaku berupa surat peringatan dan nasihat," lanjut mahasiswi tersebut.
"Begitu pula dengan saya yang telah membuat surat pernyataan bersalah karena telah memviralkan video tersebut. Saya harap masalah ini selesai sampai di sini dengan tidak adanya rasa dendam, maupun sikap egois baik dari saya maupun pelaku, terimakasih," pungkasnya.
@30_juli_2004 klarifikasi vidio sebelumnya ????#fyp #mabauin #klarifikasi @UIN SUTHA Jambi ♬ suara asli - It's Me Cintria
Video permintaan maaf tersebut menuai kebingungan di kalangan netizen. Banyak dari mereka mempertanyakan alasan mengapa korban meminta maaf, dan apa yang terjadi di balik layar setelah video intimidasi tersebut viral.
Kronologi Bully Menurut Pihak Kampus
Menurut kronologi yang dijelaskan oleh pihak kampus, peristiwa pembullyan tersebut melibatkan lima orang mahasiswa yang dianggap sebagai pelaku dan dua orang mahasiswi sebagai korban. Kejadian ini terjadi di dalam lift Gedung Kuliah Terpadu (GCR) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Kampus II.