kievskiy.org

Kenapa Politik Identitas Muncul di Pemilu? 6 Hal ini jadi Penyebab

Ilustrasi politik identitas di Pemilu.
Ilustrasi politik identitas di Pemilu. /Pixabay/Gerd Altmann Pixabay/Gerd Altmann

PIKIRAN RAKYAT – Simak 6 alasan muncul politik identitas di Pemilu selengkapnya. Hal ini yang mendasari istilah tersebut menjadi negatif. Peneliti Mansurni Abadia, Cenruang Alungb, Iman Permadi, dan Yana Schovad membeberkannya.

Menurut mereka, dalam artikel jurnal Electoral Governance: Jurnal Tata Kelola Pemilu Indonesia yang terbit pada Mei 2023, salah satu alasan munculnya politik identitas adalah adanya normalisasi budaya partisan. Itu adalah budaya ‘mengadu’ antara kita dengan pihak-pihak yang dianggap berseberangan.

6 alasan politik identitas muncul di Pemilu

Simak selengkapnya:

Baca Juga: Cara Mengatasi Politik Identitas di Pemilu, dari Hukum sampai Sanksi Sosial

  1. Normalisasi Budaya Partisan

    Ini adalah budaya yang menunjukkan keberpihakan yang kuat bahkan cenderung buta pada salah satu pihak. Orang yang memilih tidak berpihak atau biasa saja terhadap pemilu justru dianggap sebagai sikap yang aneh.

    "Padahal mereka yang bersikap netral tidak selalu apatis apalagi buta politik, tidak sedikit yang memilih untuk tidak ingin terjebak pada polarisasi yang menyesatkan karena sesungguhnya politik itu luwes, bahkan ada istilah “yang dilawan hari ini, bisa menjadi kawan di hari esok dan nanti”," ujarnya.

    "Terjebak pada budaya partisan dalam konteks politik pada akhirnya membuat kita tidak ada kedirian, bahkan membenarkan cara-cara yang tidak benar untuk menjatuhkan bahkan membenci pihak lawan secara terus-menerus," katanya lagi.

    Baca Juga: Mengapa Politik Identitas di Pemilu itu Berbahaya? Ini 5 Tips Mencegahnya

  2. Ada Peran Aktor Politik yang Melegitimasi

    Legitimasi ini bisa dalam bentuk sikap mereka di media sosial, sikap itu memunculkan isu negatif. Kasus yang disorot peneliti ini adalah pada Pemilu 2014 lalu. Dalam kasus itu, peran mereka sulit dilepaskan.

    "Lebih lanjut, tradisi safari politik selama sebelum pemilihan berlangsung membentuk keunikan karakter di setiap pemilihan presiden di Indonesia. Peran ulama muncul melalui fatwa, meskipun jika kandidat yang mereka larang untuk dipilih pada akhirnya menang maka fatwa tersebut tidak lagi berlaku,” katanya.

  3. Marjinalisasi

    Marjinalisasi adalah sikap klaim peduli terhadap pihak-pihak yang tertindas seperti rakyat kecil, pribumi, atau lainnya. Hal ini rawan dipelintir ke arah yang negatif karena dapat memunculkna politik populis, kondisi politik yang hanya memberi perhatian pada agenda politik kecil yanng dilakukan hanya untuk meraih suara tanpa inisiatif untuk rakyat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat