kievskiy.org

Gerindra Sebut Rakyat Salah Paham pada Prabowo-Gibran: Kami Dicurigai, Dituduh Orba, Nepotisme, KKN

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani.
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. /Pikiran Rakyat/Oktaviani

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa masyarakat telah salah paham terhadap upaya yang sedang dilakukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dia menegaskan, KIM sedang mempersiapkan Gibran untuk memimpin era Indonesia Emas 2045, dengan mengikutsertakannya pada kepemimpinan periode 2024 mendatang. Menurut Muzani, karena peran pemuda akan lebih signifikan, banyak pihak lantas kebakaran jenggot.

Padahal, imbuhnya, 60 persen pemilih di Pilpres 2024 adalah kaum muda. Hal itu justru dijadikan momok menakutkan, dinilai sebagai pemicu kekalahan oleh rival politik Prabowo-Gibran, dibandingkan jadi peluang memajukan bangsa.

"Agar di usia negara Indonesia yang ke 100 tahun nanti akan menjadi siap, maka Gibran adalah perwakilan anak muda yang dipersiapkan untuk Indonesia Emas bahwa generasi muda harus disiapkan (menjadi pemimpin) di 2024, maka kita harus rela untuk itu," katanya, di Jawa Tengah, Kamis, 9 November 2023.

Baca Juga: Eddy Hiariej Tersangka Dugaan Suap dan Gratifikasi, KPK Akan Cegah ke Luar Negeri?

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran itu menyampaikan hal tersebut saat menghadiri konsolidasi kader di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal. Dia lantas menyinggung adanya upaya sistematis untuk memperbesar kobaran kebencian terhadap Prabowo-Gibran.

Terutama di media sosial, segala tudingan yang mencemarkan nama pasangan usungan KIM itu terus bermunculan. Demi mendegradasi dukungan kepada Prabowo-Gibran, isu lama bergabung dengan isu baru, seperti pelanggaran HAM, hingga nepotisme karena kasus putusan MK baru-baru ini.

"Tapi hari-hari ini upaya itu dicurigai, upaya itu disalahpahami, disalah mengerti. Ada yang menuduh menghidupkan Orde Baru. Ada yang menuduh sedang menghidupkan nepotisme atau KKN. Bahkan meminta pasangan (Prabowo-Gibran) ini mundur saja," kata Muzani.

Namun demikian, kata dia, upaya degradasi itu dipastikan akan jadi bumerang untuk rival politik Prabowo-Gibran. Pasalnya, hal itu menurutnya justru akan memperkuat semangat kader, simpatisan, Partai Gerindra, dan partai koalisi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat