kievskiy.org

300 Arsip Sejarah dan Surat Cinta Bung Karno Ada di Jepang, ANRI: Pelan-pelan Kami Bawa

Hebatnya Kekuatan Militer Indonesia di Era Soekarno, Disegani Seluruh Dunia
Hebatnya Kekuatan Militer Indonesia di Era Soekarno, Disegani Seluruh Dunia /Dok. PR

PIKIRAN RAKYAT - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) telah berhasil mengumpulkan lebih dari 300 arsip bersejarah, termasuk sejumlah Surat Cinta yang dikirimkan oleh Presiden Pertama RI, Soekarno, kepada istrinya, Ratna Sari Dewi, di Tokyo, Jepang. Arsip-arsip ini membuka fakta baru terkait dengan Peristiwa G30S/PKI.

Kepala ANRI, Imam Gunarto, menyatakan bahwa meskipun arsip-arsip tersebut telah dibawa ke Indonesia, aslinya masih berada di Jepang. Proses membawa aslinya ke Indonesia sedang dilakukan secara bertahap.

"Pelan-pelan kami akan bawa juga aslinya," ujar Imam Gunarto di sela Agenda Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Denpasar, Bali, Jumat.

Saat ini, ANRI tengah menyusun sebagian arsip yang telah dibawa ke Tanah Air dari kediaman Ratna Sari Dewi di Tokyo minggu lalu. Menurut Imam Gunarto, arsip-arsip ini termasuk yang baru dibuka dan selama ini disimpan rapi oleh istri keenam Sang Proklamator RI Soekarno.

Imam Gunarto juga menyampaikan bahwa ANRI telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo untuk memantau dan melanjutkan arsip-arsip bersejarah tersebut. Selama ini, arsip-arsip tersebut disimpan oleh Ratna Sari Dewi dan belum dibuka untuk publik.

Menurut Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Surat Cinta Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi tersebut tertanggal 1-10 Oktober 1965. Surat ini mengandung sejarah baru yang belum diungkapkan kepada publik, menyoroti pandangan Bung Karno terhadap Peristiwa G30S/PKI.

"Dari curahan hati paling dalam Bung Karno. Bung Karno merasa tidak tahu sama sekali dengan Peristiwa G30S/PKI. Itu dari kami baca suratnya, ini fresh ini," ungkap Abdullah Azwar Anas. Surat ini merupakan penemuan terbaru yang dikumpulkan ANRI dari Tokyo. Dalam surat tersebut, Bung Karno menyatakan bahwa dia tidak mengetahui secara detail kejadian di Lubang Buaya, memberikan kesan bahwa beliau tidak terlibat dalam peristiwa tersebut.

Dengan penemuan ini, ANRI terus berkontribusi pada penggalian sejarah Indonesia, membawa kepada publik pandangan pribadi dan sudut pandang unik dari tokoh sejarah terkemuka.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat