PIKIRAN RAKYAT - Kasus hoaks ijazah palsu yang sempat menyasar nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) tempo lalu, kini mengarah kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang juga merupakan anak sulung Jokowi.
Dalam kasus ijazah palsu yang menyerang Gibran, seorang pegiat media sosial X (Twitter) atas nama akun @DokterTifa, menyebut Gibran menggunakan ijazah palsu untuk mengeklaim pendidikan tinggi di Australia. Dia sebut hanya lulusan setara kursus (D-1), bukan S-1.
Gibran dituduh cuma kursus alih-alih kuliah S1 di University Technology Sidney (UTS), Australia. Dokter Tifa juga membagikan tangkapan layar judul berita terkait tanggapan Gibran mengenai tudingan ijazah palsu Oktober 2022 lalu.
Baca Juga: 13.000 Warga Gaza Tewas Akibat Genosida Israel, Lebih dari 5.500 di Antaranya Anak-anak
Artikel berjudul "Sindir Dokter Tifa Perihal Ijazah Palsu, Gibran: Coba Fotonya Dianalisa Siapa Tahu Hasil Editan" yang lalu diaminkan oleh Dokter Tifa mengamini 'tantangan' dari Gibran untuk mengulik kebenaran foto wisudanya di UTS.
Dari pada fokus pada keaslian foto, ia lebih tertarik mengulik jenis pendidikan yang ditempuh Gibran di kampus bergengsi itu.
"Bran @gibran_tweet, ijazah kursusmu dari Insearch UTS mana coba tak lihat. Insearch setahuku artinya program atau kursus untuk persiapan masuk UTS," tulis Dokter Tifa.
"Misalnya mengeluarkan ijazah, levelnya hanya D1 alias kursus. Jadi sebenarnya kamu itu di Australia kuliah apa cuma kursus tow?" katanya lagi.
Menurut hasil pengamatan dan penelusurannya, program yang Gibran ambil itu setara Diploma Satu (D1) alias kelas vokasi yang paling singkat masa studinya.
"Saya disuruh @gibran_tweet analisa foto ini. OK. Insearch UTS, program persiapan masuk University Technology Sidney. Dia keluarkan sertifikat kursus atau ya setara D1 lah," ujar Dokter Tifa.