kievskiy.org

Belum Siapkan Anggaran untuk Antisipasi PSBB Jakarta, Ganjar: Kaget, Kalau Dipastikan Tiba-tiba

Antisipasi gelombang pemudik imbas PSBB DKI Jakarta, Ganjar komunikasi aktif Pemda DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat.
Antisipasi gelombang pemudik imbas PSBB DKI Jakarta, Ganjar komunikasi aktif Pemda DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat. /Dok. Humas Jateng

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta agar Dinas Perhubungan, serta Tim Teknis Penanggulangan Bencana Covid-19 untuk siap siaga, mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait dengan  rencana jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid dua.

Kesiapsiagaan Jawa Tengah terhadap rencana PSBB Jakarta, terkait dengan kemungkinan terjadinya  gelombang pemudik, hingga penanganan logistik warga Jateng yang saat ini berada di Jakarta selama berlangsungnya PSBB.

Ganjar mengatakan,  sampai saat ini Pemprov Jateng terus berkomunikasi aktif dengan Pemda DKI Jakarta, dan Pemerintah Pusat terkait rencana itu.

Baca Juga: Pemain U-20 Persib Cetak Gol Indah, Robert: Sudah Pasti ini Akan Menjadi Perbincangan

"Kami komunikasi terus saat ini, dengan DKI kemarin pak Sekda sudah komunikasi, Dishub dan Dinsos juga sudah komunikasi. Kami proaktif karena kami mencoba untuk menyiapkan antisipasi-antisipasinya," kata Ganjar ditemui di rumahnya, Sabtu, 12 September 2020 malam.

Komunikasi aktif tersebut lanjut Ganjar dilakukan agar saat pelaksanaan PSBB DKI Jakarta, Jawa Tengah sudah siap.

Seperti apakah Jakarta akan menutup rapat daerah itu, adalah pekerjaan yang kira-kira warga Jawa Tengah terdampak dan lain sebagainya.

Baca Juga: PSBB Jakarta, Wishnutama: Saya Harap Bidang Pariwisata dan Ekraf Tetap Diberi 'Ruang'

"Kami siap-siap, apakah ada gelombang mudik, Dishub kami minta siaga. Sudah dapat bocorannya, bahwa tidak ada surat keluar masuk, hanya checking suhu dan tidak semuanya ditutup.  Meskipun ini belum putus, tapi setidaknya komunikasi awal dengan Pemda DKI Jakarta sampai sejauh ini berjalan lancar," terangnya.

Ganjar juga aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat termasuk dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Satgas Covid-19 pusat dan lainnya.
Dari komunikasi itu diketahui bahwa ada desain yang lebih pas yang akan disampaikan.

"Termasuk nasib warga kami yang tidak bisa pulang, apakah akan di cover Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau tidak. DKI mengatakan akan menyiapkan dapur umum di setiap RW, silahkan masuk saja dengan KTP. Informasi ini awal yang baik bagi kami," tegas Ganjar.

Baca Juga: Usai Perpanjangan PSBB Pra AKB, 44 Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor

Intinya, meski belum ada keputusan, Ganjar mengatakan akan terus siaga. Ia juga telah memerintahkan tim teknis untuk terus berkomunikasi aktif terkait rencana ini.

Anggaran Habis
Disinggung terkait kondisi anggaran Jawa Tengah untuk memberikan bantuan kepada warga Jateng di Jabodetabek apabila benar-benar dilakukan PSBB, Ganjar mengatakan bahwa sebenarnya anggaran sudah habis. Sebab, seluruh anggaran sudah dibelanjakan dan APBD Perubahan sudah dilakukan.

"Makanya kenapa kami proaktif tanya dulu ini kepada Pemda DKI dan pusat, agar kita siap-siap. Kita siaga. Maka komunikasi awal menjadi penting," tegasnya.

Baca Juga: Berhasil Raih Rating 3,1 Persen di Tiga Episode Awal, Ini Sinopsis Drama 'Lie After Lie'

Ganjar menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak menyiapkan anggaran untuk rencana PSBB DKI Jakarta jilid dua ini. Maka, pihaknya meminta kepastian dari Pemda DKI dan Pemerintah Pusat terkait hal itu.

"Tujuannya, kalau benar-benar terjadi (PSBB), semuanya sama-sama siap. Nanti saya bisa carikan cara yang lain. Kalau sudah ada kepastian, saya bisa menghitung dan menyiapkannya. Kalau dilakukan secara tiba-tiba, kan kaget semuanya," pungkasnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat