kievskiy.org

Prabowo Minta Tambahan Waktu Paparan, Sekum Muhammadiyah: Boleh, yang Gak Boleh Tambah Periode

Capres Prabowo Subianto.
Capres Prabowo Subianto. /Antara/Hafidz Mubarak A

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Umum (Sekum) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyentil mengenai perpanjangan masa periode ketika Dialog Terbuka Muhammadiyah yang menghadirkan Prabowo Subianto. Calon Presiden (Capres) Nomor urut 2 itu menjadi yang terakhir datang, setelah sebelumnya ada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Momen itu terjadi ketika Prabowo Subianto memberikan paparannya. Menteri Pertahanan itu tengah memaparkan soal program makan siang dan susu gratis untuk semua murid sekolah, pesantren, dan anak balita serta bantuan gizi untuk ibu hamil.

Dia pun meminta izin untuk tambahan waktu karena bel sudah mulai berbunyi. Setelah itu, dia melanjutkan pemaparannya tentang program tersebut.

Setelah Prabowo Subianto menyelesaikan paparannya, Abdul Mu'ti pun sedikit berguyon. Dia menyinggung tambahan waktu yang dipakai Prabowo Subianto dalam paparan tadi.

"Ini luar biasa betul. Pak Prabowo enggak mengurangi waktu, menambah waktu Bapak itu. Kalau menambah waktu boleh Pak, yang enggak boleh menambah periode, itu yang enggak boleh. Hahaha," katanya dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah, Jumat 24 November 2023.

Gurauan tersebut langsung disambut oleh gelak tawa para hadirin. Sementara Prabowo Subianto hanya tersenyum mendengar guyonan itu.

Program Susu dan Makan Siang Gratis

Prabowo Subianto kembali mempromosikan program unggulannya, pemberian makan siang dan susu gratis bagi anak-anak di Indonesia. Menurutnya, pemberian makan siang gratis dapat membuat angka stunting di Indonesia bisa ditekan.

Bahkan, Indonesia bisa saja bebas dari stunting. Tidak hanya bagi anak-anak, program tersebut juga akan diberikan kepada ibu hamil.

Dalam paparannya, terlihat ada total 82,9 juta orang yang akan mendapat makan siang gratis. Mulai dari anak-anak usia dini Pra-SD sebanyak 30 juta orang, anak jenjang pendidikan SD sebanyak 24 juta orang, anak jenjang pendidikan SMP sebanyak 9,8 juta orang, dan anak jenjang SMK/SMA sebanyak 10,2 juta orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat