PIKIRAN RAKYAT - Polisi melaporkan bahwa Ketua KPK Firli Bahrui dan mantan menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo beberapa kali melakukan pertemuan. Hal itu dilakukan, diduga untuk penyerahan uang yang kini menjadi kasus dugaan pemerasan.
"Itu materi penyidikan, tapi pada prinsipnya, setidaknya kami menemukan fakta terjadi beberapa kali pertemuan dan diduga ada penyerahan uang," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan di Jakarta, Jumat 24 November 2023.
Akan tetapi, dia belum membeberkan tokoh-tokoh yang terlibat. Begitu juga dengan nominal dalam penyerahan uang tersebut.
"Nanti akan kita sampaikan 'update' penyidikan," ucap Ade Safri Simanjuntak.
Barang Bukti Disita
Polisi juga telah menyita beberapa barang bukti dalam kasus tersebut. Salah satunya adalah dokumen penukaran valas dalam pecahan Dolar Singapura (SGD) dan Dolar Amerika (USD) dari beberapa tempat penukaran mata uang asing (money changer) dengan nilai total sebesar Rp7,4 miliar sejak Februari 2021 sampai dengan bulan September 2023.
"Penyitaan juga dilakukan terhadap turunan atau salinan berita acara penggeledahan, berita acara penyitaan, berita acara penitipan temuan barang bukti dan tanda terima penyitaan pada rumah dinas Menteri Pertanian RI yang di dalamnya berisi lembar disposisi pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dengan nomor agenda LD 1231 tanggal 28 April 2021," tutur Ade Safri Simanjuntak pada Kamis 23 November 2023.
Sementara itu, Polisi telah menetapkan Firli Bahuri (FB) sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Polisi menyebutkan bahwa penetapan tersangka tersebut setelah dilakukannya gelar perkara pada Rabu 21 November 2023.
"Menetapkan saudara FB selaku Ketua KPK RI sebagai tersangka," ujar Ade Safri Simanjuntak.
Firli Bahuri Dicekal
Tim penyidik melakukan pencekalan terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Polisi mengatakan, surat pencekalan tersebut ditujukan agar tersangka tidak ke luar negeri.