kievskiy.org

Anies Baswedan Jawab Tudingan Politik Identitas saat Hadiri Ijtima Ulama

Anies Baswedan dalam acara Indonesia's Electoral Epoch: Unveiling The Dynamics of The Pivotal 2024 Election di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat, 24 November 2023.
Anies Baswedan dalam acara Indonesia's Electoral Epoch: Unveiling The Dynamics of The Pivotal 2024 Election di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat, 24 November 2023. /Pikiran Rakyat/Boy Darmawan

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menjawab tudingan politik identitas seiring kehadirannya di acara Ijtima Ulama yang digelar di Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Anies dan pasangannya calon wakil presiden Muhaimin Iskandar alias Cak Imin datang ke acara tersebut di Masjid Al Zikra.

Klarifikasi atas tudingan tersebut disampaikan Anies saat menghadiri acara Indonesia's Electoral Epoch: Unveiling The Dynamics of The Pivotal 2024 Election di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat, 24 November 2023.

Anies mengatakan ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dia sudah mendapatkan dukungan dari berbagai unsur masyarakat. Ia mengaku tidak membeda-bedakan masyarakat dan menganggap mereka adalah sama.

Hal serupa kata Anies juga dilakukannya saat ini selama masa pencalonan menjadi calon Presiden RI.

"Kami mengikuti Pilkada 2017, saya mendapatkan dukungan dari berbagai unsur masyarakat lintas agama, lintas etnis lintas kelompok lintas profesi. Dan saya tidak melihat mereka sebagai orang bukan warga Jakarta, mereka adalah warga Jakarta yang punya kesempatan yang sama untuk mendengarkan pandangan calon gubernurnya dan untuk mereka menyampaikan aspirasi pada calon gubernurnya," kata Anies.

Ia menyebut ketika menjabat sebagai gubernur, kebijakan yang diterapkan adalah dengan mengedepankan prinsip kepentingan publik dan berlandaskan pada peraturan. Kebijakan yang buat tidak untuk kepentingan segelintir orang atau kelompok tertentu.

"Yang menjadi problem menurut saya justru selama ini ada kelompok-kelompok yang negara tidak mau memberikan kesempatan yang sama. Dimusuhi, dijauhi, seakan-akan bukan warga Indonesia, seakan-akan tidak punya hak yang sama untuk berada di republik ini," ucapnya.

"Jadi saya mengajak kepada semua, salah satu problem utama di negeri ini adalah ketika pemegang kewenangan dari rakyat menutup diri untuk berinteraksi dengan seluruh komponen yang ada di bangsa ini. Dan ketika berinteraksi bukan berarti kemudian setuju dengan semua pandangannya dan bukan berarti kemudian kita akan menjalankan apa yang diaspirasikan," tuturnya.

Pakta Integritas

Mengenai Pakta Integritas yang disodorkan seiring deklarasi dukungan Ijtima Ulama terhadap pasangan AMIN, Anies menilai hal tersebut untuk membangun rasa keadilan juga ketentraman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat