PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengakui jalannya menuju politik begitu instan dan cenderung lebih singkat dari kebanyakan politisi. Namun dia ingin meluruskan narasi-narasi liar yang tersebar di masyarakat.
Kendati sadar betul dirinya merupakan produk instan sebagai ketua umum PSI, Kaesang menegaskan bahwa dia telah terpapar politik sejak ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Saya instan gak? Instan, saya harus akui saya sendiri juga sama, tetapi saya mau membela diri, mau bagaimana pun di media, susah," ujarnya, di hadapan perwakilan kelompok pemuda mahasiswa di Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu, 25 November 2023.
"Tetapi di satu sisi, saya ini sudah terpapar dengan dunia politik sejak 2005 sejak ayah saya menjadi Wali Kota dan sampai sekarang 2023 menjadi (Presiden, red.) berarti sudah 18 tahun," kata Kaesang lagi.
Jawaban itu disampaikannya saat merespons pertanyaan salah satu mahasiswa, terkait isu calon anggota legislatif (caleg) yang instan atau diusulkan terlalu cepat dan prematur oleh partai.
Menurut Kaesang, yang paling penting bukan cepat lambatnya proses karier politik, tetapi lebih kepada seberapa paham dan mahir dirinya dalam berpolitik serta mengkomunikasikan arah pandangnya.
Kaesang mengambil contoh, ketika Presiden Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta tahun 2005 silam, upaya relokasi pedagang kaki lima (PKL) dari Banjarsari ke Pasar Klitikan Notoharjo, Surakarta berhasil lantaran komunikasi yang tepat.
"Bapak saya kasih tahu, belajar untuk berkomunikasi, mau itu di dunia politik, mau itu di dunia bisnis terserah kamu. Yang penting ini masalah komunikasi kita ke masyarakat," ujarnya Kaesang.
Kaesang mengaku telah mempelajari cara kerja Jokowi, terutama dalam pendekatan melalui komunikasi langsung pemimpin kepada rakyat. Ayahnya, kata Kaesang selalu mencapai mufakat dengan rakyat sebelum mengesahkan suatu kebijakan.