/photo/2023/09/24/1319096680.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyesalkan ditiadakannya debat khusus cawapres seperti yang telah dilakukan pada 2019. Kekecewaan itu diluapkan Cak imin usai KPU merubah teknis debat capres dan cawapres pada Pemilu 2024.
Ketua Umum PKB itu mengaku tak mengetahui apa maksud KPU mengubah teknis debat khusus cawapres.
"Saya belum tahu maksudnya apa kok perubahan itu terjadi. Tentu kita menyesal itu terjadi, tidak seperti lima tahun yang lalu," kata Cak Imin kepada wartawan usai menghadiri acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III MUI di Ancol, Jakarta pada Jumat, 1 Desember 2023.
Menurut Cak Imin, debat merupakan sarana calon pemimpin beradu gagasan. Pada sesi itu, masing-masing paslon bisa menyampaikan visi-misi yang akan dilakukan jika mendapat mandat menjadi capres dan cawapres.
Ia berpandangan, melalui debat tersebut, masyarakat bisa menilai bagaimana kualitas calon pemimpin dengan penyampaian gagasan masing-masing kandidat.
“Ya sebetulnya debat ini kan bagian dari transparansi rencana dan gagasan ke depan. Kalau pemilu ini mau baik ya kita adu gagasan, adu program, adu ide. Kita siap melakukan itu,” ucap Cak Imin, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.
Adapun pada pilpres sebelumnya, format debat capres-cawapres digelar lebih variatif. Rinciannya, dua kali khusus capres, satu kali khusus cawapres, dan dua kali dengan dengan komposisi bersamaan capres dan cawapres.
Sementara pada 2024, KPU berencana mengubah format itu dengan menghadirkan secara bersamaan capres-cawapres dalam lima kali gelaran debat tersebut. Namun, ada catatan khusus pada gelaran debat tersebut.