kievskiy.org

Berkaca dari Perang Rusia-Ukraina, TNI AU siap Bentuk Satuan Drone

Ilustrasi drone.
Ilustrasi drone. /WANA NEWS AGENCY via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Fadjar Prasetyo menegaskan Indonesia akan segera memiliki satuan drone. Pesawat-pesawat nirawak ini akan menjadi salah satu alat pertahanan nasional.

Fadjar menegaskan jika sistem pertahanan saat ini sudah harus menggunakan drone. Apalagi melihat situasi peperangan yang kompleks di berbagai negara.

Ia menyatakan jika beberapa konflik yang terjadi saat in menjadi lebih rumit. Karenanya, drone dibutuhkan untuk antisipasi tekanan yang mungkin muncul dari ancaman konflik-konflik tersebut.

Satuan drone ini akan dibentuk karena melihat situasi dan kondisi yang terjadi saat ini di beberapa wilayah. Salah satunya Rusia dan Ukraina.

"Ini (penggunaan Drone) menarik sekali karena bapak-bapak ibu sekalian, bahwa beberapa waktu terakhir, ada konflik yang terjadi di belahan dunia ini. Seperti yang sekarang tengah berlangsung di antara Israel dan Hamas. Tetapi juga kita bisa memerhatikan perang yang antara Rusia dan Ukraina, serta konflik yang terjadi di Azerbaijan," kata Fadjar Prasetyo Senin 4 Desember 2023.

Menurutnya, pertempuran yang terjadi di berbagia negara kini tak hanya perang senjata saja. Tapi sudah ada perang strategi yang salah satunya menggunakan drone-drone tersebut.

"Sekarang penggunaan drone sangat luas, baik yang sifatnya tactical, hingga strategic. Baik penggunaan drone yang bersenjata maupun yang sifatnya pengintaian. Pertempuran yang sedang terjadi benar-benar kita amati, termasuk bagaimana mereka mendapatkan teknologi tersebut. karena pada awalnya teknologi-teknologi yang disematkan di drone-drone ini sangat terbatas dan dikuasai negara maju," ucapnya.

Drone dengan teknologi canggih menurut Fadjar bisa membantu pertahanan udara. Tak hanya itu saja, alat ini juga bisa menjadi solusi ketika konflik terjadi untuk mengatur sebuah strategi.

Terlalu Jadul

Di sisi lain, Fadjar Prasetyo menyatakan TNI AU sebenarnya sudah memiliki teknologi UAV atau pesawat nirawak. Sayangnya, teknologi yang dimiliki Indonesia sudah terlalu kuno.

"
Kita sudah cukup ada beberapa UAV, yang sanggup menjalankan operasi-operasi militer. dan saya juga TNI AU khususnya sudah memiliki sekolah terbang khusus PTTA. Organisasi kita sudah ada, di Pontianak. Udah ada alutsistanya. Tapi kita sudah agak ketinggalan. kalau kita melihat teknologi dan ancaman yang ada," ujarnya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat