PIKIRAN RAKYAT – Institut Teknologi Bogor (ITB) melakukan investigasi kasus meninggalnya seorang mahasiswa Muhammad Rasyid Ghifary dalam kecelakaan saat uji coba pesawat nirawak (UAV) atau drone di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tim investigasi dianggotai oleh tim dosen pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aksantara dan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD). Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Biro Humas ITB Naomi Haswanto.
“Rektor ITB beserta jajarannya mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga Fary (Ghifary) yang juga merupakan alumni ITB dan kepada keluarga besar FTMD atas berpulangnya fary,” kata Naomi Haswanto.
Naomi Haswanto menuturkan kronologi peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan Muhammad Rasyid Ghifary meninggal.
Baca Juga: Haris Azhar: Saya Tak Pernah Kuliah di Harvard atau Dibayarin Luhut Binsar Pandjaitan
Dia menjelaskan, uji coba pesawat nirawak dilakukan oleh Ghifary bersama teman-temannya di UKM Aksantara di Lanud Sulaiman pada Selasa, 6 Juni 2023. Uji coba tersebut merupakan bagian dari persiapan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).
Kecelakaan bermula ketika Tim Aksantara, UKM bidang robotika ITB, bersama Ghifary sedang mempersiapkan alat pelontar untuk uji terbang wahana. Alat lontar tersebut terdiri atas karet elastis besar yang ditautkan pada pasak besi besar.
“Namun, kondisi tanah tempat pasak dipindahkan rupanya berlumpur dan tak cukup kuat untuk menahannya. Sehingga, pasak itu terlontar dan mengenai Fary di bagian rahang bawah kanannya,” kata Naomi.
Baca Juga: Mayat di Cibuntu Bandung Teridentifikasi, Polisi Sebut Bukan Korban Mutilasi