kievskiy.org

Korban Selamat Cerita Kengerian 'Amukan' Marapi: Tak Ada Tanda-Tanda Erupsi Sebelumnya

Ilustrasi - Gunung Marapi menyemburkan abu vulkanik dan erupsi sebanyak tujuh kali hingga Sabtu, 7 Januari 2023 siang.
Ilustrasi - Gunung Marapi menyemburkan abu vulkanik dan erupsi sebanyak tujuh kali hingga Sabtu, 7 Januari 2023 siang. /Antara/Dok pribadi.

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu korban selamat dari erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat, Muhammad Fadli (20) menceritakan pengalamannya berhasil selamat dari 'amukan' gunung berapi tersebut. Dia bersama temannya mengaku tidak merasakan adanya tanda-tanda gunung akan erupsi.

Dia memutuskan untuk naik ke Gunung Marapi pada Sabtu 2 Desember 2023 bersama 17 orang temannya. Mereka terdiri dari 12 laki-laki dan lima perempuan.

Muhammad Fadli mengatakan, 'tidak ada firasat' apapun pada saat mendaki Gunung Marapi dengan ketinggian hampir setara dengan Gunung Merbabu di Jawa Tengah itu. Mereka mendaki seperti biasa, dan saling membantu dalam segala hal.

Kemudian pada Minggu 3 Desember 2023, dia dan belasan temannya langsung menuju puncak untuk melihat matahari terbit dan menikmati pemandangan. "Sebelum menuju puncak, kami sempat makan terlebih dulu. Karena pagi itu kami cukup lapar," ucap Muhammad Fadli di RSUD Padang Panjang, Senin 4 Desember 2023.

Di puncak Gunung Marapi, dia bersama temannya berfoto dan bersenda gurau sembari menikmati pemandangan yang indah. "Sungguh tidak saya sangka gunung akan erupsi. Karena tidak ada tanda-tanda yang kami rasakan," kata Muhammad Fadli.

Selamat dari 'Amukan' Marapi

Gemuruh dari kawah Gunung Marapi serta guncangan pada Minggu 3 Desember 2023 siang membuat Muhammad Fadli dan 17 rekannya terkejut. Dia pun langsung mencari tempat berlindung di balik bebatuan cadas.

Pada saat itu, dia berada di sekitar puncak gunung dengan ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut (Mdpl).

"Saat mendengar gemuruh dan merasakan guncangan itu, saya langsung bersembunyi bersama tiga teman saya," ujar Muhammad Fadli.

Suara gemuruh tersebut hanya awal dari proses erupsi Gunung Marapi. Pada saat bersembunyi di balik batu, dia melihat batu berukuran kepalan tinju orang dewasa melayang-layang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat