kievskiy.org

Cak Imin Janji Bakal Revisi UU ITE Jika Dirinya Terpilih di Pilpres 2024, Beri Kebebasan Komedian

Capres Anies Baswedan dan cawapres Cak Imin.
Capres Anies Baswedan dan cawapres Cak Imin. /Antara/Indrianto Eko Suwarso

PIKIRAN RAKYAT – Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengungkapkan bahwa dirinya dan Anies Baswedan sepakat untuk merevisi UU ITE, jika keduanya terpilih di Pilpres 2024 mendatang. Kesepakatan itu muncul dari keresahaan masyarakat saat ini yang merasa hak untuk menyampaikan pendapat dikekang oleh pemerintah.

Cak Imin merasa duetnya dengan Anies Baswedan sangat pas. Sehingga keduanya yakin bisa membawa perubahan yang besar, termasuk kepada masyarakat.

Dalam sebuah acara bersama para komedian atau stand-up komedian, Cak Imin mengaku berencana meluruskan demokrasi dan reformasi bersama Anies Baswedan. Menurutnya, selama ini demokrasi di Indonesia sudah tidak dirawat.

“Tuhan menakdirkan saya bersama mas Anies lagi, saya yakin ini perubahan jilid 2, untuk meluruskan demokrasi dan reformasi. Kita sama-sama mengerti bahwa demokrasi tidak boleh dibiarkan tapi harus dirawat,” ujar Cak Imin saat hadir di acara Slepet Imin.

Baca Juga: Husein Ali Rafsanjani Mengaku Instagram Pribadinya Diretas Usai Sindir Ridwan Kamil

“Lama-lama stand-up ini harus ada kekuatan untuk dapat menyampaikan pendapat apapun sehingga Insyaallah Undang-Undang ITE harus direvisi total,” katanya menambahkan.

Cak Imin bersyukur Anies memilihnya sebagai pasangan untuk maju di Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, Cak Imin merasa ada banyak kesamaan antara dirinya dan Anies Baswedan.

“Ternyata sama, mas Anies juga berpikir lama ingin bergabung dengan saya, itu namanya rindu yang tak tersampaikan. Orang lain juga gak tahu bahwa kita punya rindu yang sama. Dan pada satu titik ketika ada kesempatan, dan yang lain tidak menghitung dengan tepat, maka di situlah kita mengambil keputusan uang tepat,” ujar Cak Imin.

“Alhamdulillah kita akhirnya bertemu kembali, dan kalau dulu di zaman mahasiswa dulu tahun 80-90an, tepatnya 86-98 akhirnya kita baru sadar 'oh iya ya, waktu itu kita melakukan perubahan dari otoritarianisme ke demokrasi,” katanya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat