kievskiy.org

Mahfud MD Soal Gimik Politik: yang Penting Memilih dengan Memberi Penilaian

Mahfud MD, cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Mahfud MD, cawapres pendamping Ganjar Pranowo. /Pikiran Rakyat/Oktaviani

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berpesan kepada para mahasiswa untuk aktif berperan dalam mengedukasi masyarakat agar memilih calon pemimpin yang menawarkan gagasan lebih dari sekadar gimik. Hal itu disampaikannya untuk menjawab pertanyaan mahasiswa dalam acara bertajuk Diskusi Publik Generasi Muda Memilih: Wujudkan Pemilu 2024 Tanpa Golput, dengan mahasiswa se-Malang Raya di Universitas Brawijaya pada Kamis, 7 Desember 2023, lalu. 

"Justru itu tugas saudara yang intelek yang ada di kampus untuk memberi tahu kepada masyarakat bagaimana cara memilih pemimpin yang baik," katanya, dikutip dari Antara pada Jumat, 8 Desember 2023. 

Sosok yang juga menjadi calon wakil presiden (cawapres) itu tak menampik bahwa gimik politik merupakan isu yang sering dibahas masyarakat. Hal yang kemudian menjadi persoalan adalah apakah wajar jika kampanye hanya mengedepankan gimik politik atau kampanye harus berjalan dengan kedalaman substansi untuk membawa negara ke arah yang lebih maju. 

Menurut Mahfud MD, persoalan gimik politik dan urgensi substansi itu bisa dinilai sendiri oleh mahasiswa dan masyarakat lainnya. Namun, perlu diperhatikan hal yang lebih panting, yakni masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan menimbang visi, misi, dan gagasan dari masing-masing calon pemimpin. 

Baca Juga: Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar Janji Tak Akan Ubah Kurikulum Jika Terpilih

"Apakah gimik itu mewakili kepentingan saudara atau tidak, apakah di balik gimik itu memang ada sesuatu yang besar yang diperjuangkan, saudara bisa menilai sendiri, yang terpenting adalah saudara memilih dengan terlebih dahulu memberi penilaian," ujarnya.

Mahfud MD Minta Tak Golput

Dalam kesempatan yang sama, Mahfud MD meminta para pemilih muda dan masyarakat agar tak golput dengan tujuan untuk menentukan warna kepemimpinan Indonesia periode 2024-2029. Ia pun menjelaskan bahwa seluruh calon peserta Pemilu 2024 telah melalui tahap seleksi sesuai Undang-Undang. 

"Jangan sampai golput dengan alasan tidak ada yang bagus calonnya. Jangan sampai bersikap seperti itu," ucapnya. 

Meski masyarakat yang menggunakan hak pilihnya sedikit, Mahfud MD mengatakan bahwa seorang pemimpin tetap harus lahir dari mekanisme pemilu. Oleh karena itu, masyarakat yang golput tetap akan terikat pada keputusan pemimpin terpilih. 

"Golput itu rugi bagi pelakunya, karena satu suara akan sangat besar manfaatnya untuk masa depan bangsa dan negara," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat