PIKIRAN RAKYAT – Di tahun politik ini, bukan hanya capres-cawapres saja yang jadi sorotan, namun sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut disorot. Apalagi setelah anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dipilih Prabowo Subianto untuk jadi calon wakil presiden (cawapres) mendampinginya.
Tudingan dinasti politik pun melekat erat pada Jokowi. Opini-opini negatif tersebut membuat TKN Prabowo-Gibran merasa miris, sedih, dan geram.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menyebut opini negative pada Jokowi justru dimanfaatkan pihak tertentu. Dia menganggap opini negative itu dimanfaatkan untuk menaikkan elektoral pihak tertentu.
“Opini yang dibuat seolah-olah Pak Jokowi adalah new orba, apa yang dipraktikkan Pak Jokowi dan anaknya adalah dinasti, dalam konteks negatif,” ujar Habiburokhman.
Baca Juga: Pengamat 'Syok', Gemoy dan Asam Sulfat Buat Suara Prabowo-Gibran Naik 19,8 Juta dalam 48 Hari
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran itu berharap kampanye dengan cara menjatuhkan pihak lain harus segera disudahi. Habiburokhman menganggap penggiringan opini negative dan menyerang pihak tertentu hanya untuk menaikkan elektoral saja.
“Ke depan, kita sudahi gaya berpolitik seperti itu, gaya berpolitik hanya karena kalkulator elektoral, kita bisa mem-framing orang secara jahat, lalu mengubah narasi menjadi sebaliknya,” ucapnya menambahkan.
Habiburokhman memberikan pembelaan pada Jokowi dan memuji gaya kepemimpinannya. Menurut Wakil Ketua TKN itu, Jokowi sangat jauh dari tudingan orde baru.
Apalagi saat ini Jokowi memilih diam dan tidak memperkarakan atau melaporkan pihak-pihak yang menghinanya. Hal ini dianggap jadi bukti bahwa Jokowi sangat jauh dari tudingan orba.