kievskiy.org

Anies Sebut Indeks Demokrasi Menurun dan Oposisi Minim, Prabowo: Agak Berlebihan

Prabowo Subianto 'ngegas' ke Anies Baswedan kala membahas soal demokrasi dalam debat capres di KPU, Selasa 12 Desember 2023.
Prabowo Subianto 'ngegas' ke Anies Baswedan kala membahas soal demokrasi dalam debat capres di KPU, Selasa 12 Desember 2023. /Youtube/KPU RI

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto sempat menilai calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan berlebihan. Hal itu disampaikannya untuk menanggapi pernyataan Anies Baswedan soal demokrasi. 

Mulanya, Anies Baswedan mendapatkan pertanyaan yang dibacakan moderator soal apa kebijakan yang akan dilakukannya untuk membenahi tata kelola partai politik. Dalam pertanyaan itu, dijelaskan pula soal partai politik yang menjadi salah satu pilar penting demokrasi, tetapi kepercayaan publik terhadap partai politik di Indonesia selalu rendah. 

Anies Baswedan pun menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa masyarakatjuga tidak percaya dengan proses demokrasi. 

“Saya rasa lebih dari sekadar partai politik, rakyat tidak percaya kepada proses demokrasi yang sekarang terjadi, itu jauh lebih luas dari sekadar partai politik. Ketika kita bicara demokrasi, minimal ada tiga, satu adalah adanya kebebasan berbicara, kedua, adanya oposisi yang bebas untuk mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah, yang ketiga, adanya proses pemilu, proses Pilpres yang netral, transparan, jujur, adil,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube KPU pada Rabu, 13 Desember 2023.

Baca Juga: Anies Soal JAKI Diretas Usai Dibanggakannya di Debat Capres: Harus Diusut!

Tak berhenti sampai di situ saja, Anies Baswedan melanjutkan jawabannya dan menilai adanya masalah dalam demokrasi di Indonesia saat ini. 

“Akhir-akhir ini, dua ini mengalami problem. Kita menyaksikan, bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk mengkritik partai politik, dan angka demokrasi kita menurun. Kedua, oposisi, kita saksikan, minim sekali adanya oposisi selama ini, dan ujiannya adalah besok, bisakah pemilu diselenggarakan dengan netralitas, dengan adil, dengan jujur. Jadi, persoalan demokrasi kita lebih luas dari segala persoalan partai politik,” ujarnya. 

Menurutnya, partai politik memang perlu mengembalikan kepercayaan. Namun di satu sisi, negara juga harus berperan.

“Partai politik perlu mengembalikan kepercayaan, tapi di sini ada peran negara. Menurut saya, salah satu masalah yang mendasar, partai politik ini memerlukan biaya dan biaya politik selama ini tidak pernah diperhatikan di dalam proses politik. Sudah saatnya pembiayaan politik itu dihitung dengan benar, ada transparansi sehingga rakyat pun melihat, ini institusi yang bisa dipertanggung jawabkan. Jadi salah satu reformnya adalah reform pembiayaan politik oleh partai politik,” ucapnya.

Setelah itu, dua capres lainnya pun menanggapi jawaban dari Anies Baswedan. Dalam kesempatan itu lah, Prabowo Subianto menyebut Anies Baswedan berlebihan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat