PIKIRAN RAKYAT - Direktur Juru Debat Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko mengungkapkan bahwa calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menolak saat disarankan strategi 'tembak' rivalnya saat debat.
"Maaf, kami sebagai tim dan jadi bagian penasehat debatnya kadang-kadang nakal. 'Pak, sesekali nakal dong agar nembak biar seru dikit. Toh bapak ditembak berkali-kali'. Ini demi Allah, demi Tuhan, Pak Prabowo, 'Tidak, enggak boleh'," katanya kepada wartawan di Jakarta Selatan pada Rabu, 13 Desember 2023.
Budiman mengatakan Prabowo ingin dirinya beserta dua capres lain, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, sama-sama bersinar di panggung debat.
"Kenapa? Pak Prabowo ingin panggung debat itu menjadi tempat untuk tiga orang ini menjadi shining, memancar, moncer," sambungnya.
Baca Juga: Budiman ke Hasto: Prabowo Itu Penerus Jokowi, Bukan Peniru
Budiman menilai Prabowo merupakan sosok yang apa adanya. Dibandingkan Pilpres sebelumnya, karakter Prabowo saat ini jauh lebih luwes.
"Beliau sekarang jauh lebih luwes, jauh lebih merangkul, dan kalau kita lihat jangan sekadar gerak tubuhnya. Pesan inti yang disampaikan apa sih, kesatuan, merangkul, menunjukkan," ujarnya.
Dia pun menyerahkan kepada rakyat untuk memberi penilaian atas penampilan Prabowo dalam debat perdana itu.
"Biarkan rakyat yang menilai siapa yang layak jadi presiden. Kenapa Pak Prabowo enggak angkat isu, katakanlah isu tertentu dengan calon yang lain, soal korupsi atau apapun," kata Budiman.