kievskiy.org

Citra Gemoy Prabowo Dinilai Luntur di Debat Perdana, Pakar: Harusnya Sejalan dengan Perilaku Sehari-hari

Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto.
Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto. /Tangkapan layar YouTube KPU RI

PIKIRAN RAKYAT - Citra gemoy yang selama ini melekat pada calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dinilai telah luntur saat pelaksanaan debat perdana yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa, 12 Desember 2023. Menurut pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, ada ketidaksesuaian antara citra gemoy dan sikap Prabowo Subianto selama debat.  

"Terlihat ada ketidaksinkronan antara branding gemoy, dengan perilaku ketika debat. Perangai Prabowo mengonfirmasi karakter emosional yang asli, sebelum muncul citra gemoy," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Jumat, 15 Desember 2023. 

Emrus Sihombing menjelaskan bahwa gemoy diartikan sebagai sikap menggemaskan. Julukan itu pun melekat pada Prabowo Subianto lantaran ia kerap kali berjoget saat menghadapi keadaan "sulit". 

Beberapa aksi jogetnya pun viral diperbincangkan warga media sosial. Hal ini berkebalikan dengan citranya pada Pilpres 2019, saat itu citra gemoy tak melekat pada Prabowo Subianto dan ia lebih dikenal sebagai sosok yang tegas serta cenderung emosional. 

Baca Juga: Cak Imin Siapkan Kejutan di Debat Cawapres Perdana

"Strategi ini gagal. Padahal, aslinya bukan begitu (gemoy). Harusnya, menurut saya, pencitraan itu harus sejalan dengan perilaku sehari-hari dia. Sehingga, (tidak) terlihat kontradiktif," ujarnya.

Prabowo Subianto Dalam Debat Pilpres 2024

Pada debat perdana, Prabowo Subianto kerap kali terlihat emosional saat menanggapi  lawan politiknya. Hal itu juga terekam saat Prabowo Subianto menanggapi pendapat Anies Baswedan. 

Mulanya, Anies Baswedan mendapatkan pertanyaan yang dibacakan moderator soal langkahnya untuk membenahi tata kelola partai politik. Kemudian, ia menjawabnya dengan menyinggung lemahnya peran oposisi.

Prabowo Subianto pun menanggapi jawaban Anies Baswedan dengan menyatakan bahwa capres nomor urut 1 itu berlebihan. 

“Mas Anies..Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan, Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu dan ini, Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak, kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Kalau Jokowi diktator, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi Mas Anies, Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat