PIKIRAN RAKYAT – Gibran Rakabuming terlihat sangat berapi-api saat debat capres perdana 12 Desember 2023 lalu. Saat Prabowo Subianto diserang, Gibran sampai berdiri dan mengajak pendukungnya untuk bersorak demi sang capres.
Sikap Gibran Rakabuming itu langsung mendapat teguran dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara debat. Bahkan sikap Gibran langsung mendapat kritikan pedas dari berbagai pakar yang menganggapnya tak pantas.
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri berpendapat bahwa sikap Gibran Rakabuming tersebut justru menurunkan bobot acara debat capres. Reza menilai sikap Gibran bak suporter sepak bola yang ada di stadion untuk menyoraki klub idolanya yang sedang bertanding.
“Bagi saya tindak-tanduk Gibran menurunkan bobot perhelatan agung ini. Debat ini adalah laga rasionalitas, pertarungan intelektualitas. Sementara cara Gibran menyikapi situasi bukanlah menggalang akal sehat tapi menggalang massa,” ucap Reza Indragiri.
Baca Juga: Gibran ke IKN, Ganjar: Saya Paling Autentik kan? Banyak Orang yang Selalu Mengikuti Saya
“Gaya Gibran seperti itu hanya pantas diperagakan di stadion sepak bola. Saya tidak membayangkan dalam acara serupa di negara demokrasi, saya tidak membayangkan cawapres yang mencoba memprovokasi pemirsa sebagaimana dia memanas-manaskan suporter sepak bola,” katanya menambahkan.
Perpaduan antara Prabowo Subianto yang joget-joget dengan Gibran yang menggalang dukungan, dinilai sebagai kombo kehancuran. Keduanya dinilai sama-sama memperlihatkan hal yang tak pantas.
“Setali tiga uang, ketidakpantasan yang ditampilkan oleh Gibran, sama tidak pantasnya dengan aksi Prabowo joget-joget terus menerus tanpa kenal situasi dan tempat,” ucap Reza Indragiri, dikutip dari YouTube Bambang Widjojanto, 18 Desember 2023.
Prabowo harus kembali ke setelan awal
Reza Indragiri menilai Prabowo sudah jauh dari setelan awalnya yang dikenal sangat berwibawa. Harusnya, Prabowo bisa meraup suara rakyat dengan sikap tegas dan pemikiran-pemikiran tajam soal negara.