kievskiy.org

Gibran Jadi Cawapres, Jusuf Kalla: Jokowi dengan Segala Kekuasannya Dorong MK Ambil Keputusan Tak Wajar

Keluarga Jokowi.
Keluarga Jokowi. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Presiden kesepuluh, Jusuf Kalla melihat sosok Jokowi justru 'memaksakan' kehendaknya. Sehingga, Gibran Rakabuming Raka pada saat ini bisa mendapatkan posisi Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Pria yang pernah mendampingi Jokowi memenangkan Pilpres 2014 itu mengatakan, orang nomor satu di Indonesia tersebut melakukan perubahan aturan menggunakan segala kekuasaan di tangannya.

"Pak Jokowi, kita tahu semua, mendorong putranya walaupun tidak memenuhi ketentuan undang-undang, awalnya. Maka dengan segala kekuasaan di tangan, mendorong MK untuk mengambil keputusan-keputusan yang tidak wajar. Perlawanan sekarang ini terjadi, terjadi," ucap Jusuf Kalla, Minggu 17 Desember 2023.

"Memang sayang anak itu ada, tapi Ibu Mega dengan SBY sadar akan hal itu maka tidak dilanjutkannya. Namun ini dipaksakan untuk terus, terjadi (hal) yang dari sisi pandangan masyarakat itu keliru karena dengan cara itu terbukti ketua MK-nya sendiri sudah dianggap salah, tapi tetap berjalan terus," katanya menambahkan.

Oleh karena itu, pada saat ini terjadi perlawanan terhadap putusan MK yang dinilai mengandung unsur kepentingan tersebut. Meski, perlawanan yang dilakukan masih dalam koridor demokrasi.

"Maka akibatnya juga ini bisa terjadi perlawanan, sudah terjadi, walaupun perlawanannya dalam bentuk tetap dengan pandangan-pandangan demokratis caranya," ujar Jusuf Kalla.

Megawati dan SBY 'Sadar Diri'

Wakil Presiden keenam dan kesepuluh, Jusuf Kalla membahas mengenai 'pemilu sayang anak' yang terjadi di Indonesia. Dia menuturkan, hal itu sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, tetapi kali ini yang paling menonjol.

Beberapa waktu lalu, dia pernah mengatakan bahwa Pilpres 2024 merupakan 'Pilpres Sayang Anak'. Sejak beberapa tahun terakhir, Ibu dan Bapak berusaha untuk mencalonkan anak-anak mereka.

Ibu dan Bapak yang dimaksudnya adalah Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jokowi. Apa yang terjadi pun dia lihat sendiri, sehingga Ketua PMI itu bisa secara blak-blakan membahas permasalahan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat