kievskiy.org

Jusuf Kalla Prihatin dengan Demokrasi Indonesia, 3 Lembaga Dikuasai Golongan Tertentu

Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla.
Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla. /Tangkapan Layar YouTube Masjid Istiqlal TV

PIKIRAN RAKYAT – Jusuf Kalla mengaku sangat prihatin melihat demokrasi di Indonesia saat ini. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI ini merasa demokrasi kini surut karena dikuasai golongan tertentu.

Padahal demokrasi sangat penting dalam mencapai Indonesia yang adil dan Makmur. Jusuf Kalla menilai tergerusnya demokrasi di Indonesia, membuat golongan tertentu makin mudah melancarkan tujuan mereka.

Jusuf Kalla makin prihatin setelah melihat tiga lembaga negara yang sangat esensial, justru tunduk pada suara golongan. Hal itu tentunya memicu ketidakadilan bagi demokrasi dan rakyat.

“Demokrasi adalah sistem, dan bukan tujuan. Adapun tujuan fundamental kita adalah mencapai kemakmuran dan keadilan. Nah demokrasi yang sekarang itu untuk mencapai kekuasaan dengan tujuan kepemimpinan,” ujar Jusuf Kalla.

Baca Juga: Penyuap Eks Kabasarnas Minta Dibebaskan dan Rekening Perusahaan Dibuka Lagi

“Maka berarti sistem demokrasi yang dari rakyat untuk rakyat, dengan 3 pilarnya, itu tidak tercapai. Semua itu dikuasai, 3 lembaga ini dikuasai, maka akan muncul ketidakadilan,” katanya menambahkan.

Parahnya lagi, aparat harus jadi sarana untuk mencapai kekuasaan tersebut. Ancaman dari aparat pada masyarakat memicu sebuah negara menjadi otoriter.

“Saat ini bukan rahasia umum lagi, kalau untuk mencapai kekuasaan harus melalui tangan aparat, dan memberi ancaman. Dan itu membuat demokrasi tidak berjalan dengan baik, negara menjadi otoriter,” ujar Jusuf Kalla, dikutip dari YouTube Rhenald Kasali, Senin 18 Desember 2023.

Penegakan hukum harus dibenahi

Beberapa waktu lalu, JK mengatakan bahwa penegakan hukum di Indonesia harus dibenahi. Dengan penegakan hukum yang adil dan baik, Indonesia dinilai mampu menjadi negara maju saat merayakan kemerdekaan yang ke-100.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat