PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Haji Anwar Iskandar mengatakan candaan Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) sebetulnya biasa saja.
Anwar menjelaskan, dalam ibadah sholat, ada beberapa jemaah yang tidak menyebut kata aamiin di penghujung bacaan Al Fatihah. Hal ini dikarenakan perbedaan madzhab dalam hal-hal yang bersifat luwes.
Untuk itu, dia meminta agar guyonan Zulhas tentang sholat tak lantas dipolitisasi semua pihak, terutama ketika dunia politik tengah panas jelang Pilpres 2024 mendatang.
"Jadi, itu biasa saja, tidak ada urusannya sama Anies-Muhaimin. Tidak mengucapkan (aamiin), tidak berarti shalatnya tidak sah, nggak ada urusannya sama politik," ujar dia, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat, 22 Desember 2023.
Mulanya, Anwar menjelaskan, hukum sahutan 'aamiin' setelah Al Fatihah adalah sunnah. Artinya, bukan sesuatu yang wajib sehingga meninggalkannya sama saja dengan mencederai rukun ibadah sholat.
"Suatu kalimat yang disunnahkan oleh syariat untuk dibunyikan setelah orang membaca waladdhollin atau ketika orang berdoa. Itu hukumnya sunnah, aslinya seperti itu," katanya.
Baca Juga: Timnas AMIN: Kalo dengan Zulhas Lebih Lucu Gus Imin lah
Dia melanjutkan, kata aamiin artinya 'mudah-mudahan Allah mengijabah permintaan saya, orang tua saya, dan guru-guru saya'. Bacaan ini, imbuhnya, telah ada sejak zaman dahulu.
"Itu sudah ada sejak partai-partai ini belum ada, sudah ada sejak Indonesia belum ada, sudah ada sejak dahulu kala, dan akan selalu ada sampai kiamat," ujarnya.