kievskiy.org

5 Program Kartu Prakerja yang Paling Diminati, Bisa Meningkatkan Keterampilan

Ilustrasi Kartu Prakerja.
Ilustrasi Kartu Prakerja. /Antara/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT - Program Kartu Prakerja yang dicanangkan sejak 2020 memiliki 5 pelatihan yang paling diminati oleh pesertanya. Kelimanya adalah pelatihan pemasaran, teknologi informasi, desain grafis, administrasi dan tata usaha, serta penjualan.
Kelima pelatihan yang paling diminati itu diikuti oleh sebagian besar peserta Program Kartu Prakerja yang sudah dicanangkan pemerintah sejak 2020.

Program itu bukan hanya diikuti pencari kerja, tapi juga pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, dan termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.

Menurut Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Purbasari, secara total sejak program Prakerja dicanangkan, ada sekitar 17,5 juta peserta yang sudah ikut dalam program tersebut. Mereka mengikuti pelatihan praktis dan kemudian langsung disalurkan ke pemberi kerja melalui platform program tersebut.

"Per Desember 2023, menurut survei yang kami lakukan, ada 48.1 persen (peserta) yang bekerja. Itu meningkat dari sebelum program dimana 39,3 persen yang bekerja. Dari yang bekerja ini, ada 25.4 persen wirausaha dan 22.7 persen yang menjadi pegawai," kata Denni pada Jumat, 22 Desember 2023.

Ia menyebutkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah angkatan kerja Indonesia pada 2023 147,71 juta jiwa. Namun setelah Prakerja, baru 20,6 persen saja angkatan kerja yang pernah mengikuti kursus/pelatihan/training. Hal ini menunjukkan bahwa adaptasi menjadi kunci dan ini artinya pelatihan di bidang tersebut harus semakin banyak agar relevan dengan kebutuhan pasar.

Selain kelima jenis pelatihan yang diminati tadi, ia mengatakan bahwa program itu juga memiliki peluang untuk meningkatkan keterampilan green skills bagi lebih banyak pekerja Indonesia. Itu diberikan untuk mendukung langkah Indonesia dalam mempercepat transisi energi.

Program Kartu Prakerja saat ini menggunakan Skema Normal dengan mengadakan pelatihan secara tatap muka (offline), pelatihan bauran (online & offline), dan pelatihan webinar (online) dengan batas minimal durasi pelatihan 15 jam. Awal pelaksanaan Skema Normal akan berfokus di 10 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Bali, NTT dan Papua.

Skema Normal 2023 akan menyasar bidang keterampilan tertentu yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang berdasarkan kajian mengenai pasar kerja. Di antaranya berdasarkan Indonesia’s Critical Occupation List, Indonesia’s Occupational Tasks and Skills, Studi World Economic Forum “Future Job Report”, serta Riset Indonesia Online Vacancy Outlook.

"Benefit mengikuti program itu tidak bisa diulang, jadi hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup. Karena, banyak yang belum mendapatkan aksesnya. Tetapi, itu bisa berubah sesuai prioritas pemerintah ke depan," ujarnya.

Keadaan ketenagakerjaan Indonesia

Rilis data BPS tentang Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia memperlihatkan kondisi tingkat pengangguran. Itu merupakan data yang dihimpun sampai dengan Agustus 2023 dan dirilis BPS pada 6 November 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat