PIKIRAN RAKYAT - Kericuhan terjadi di Papua ketika arak-arakan massa yang membawa jenazah Gubernuh Papua, Lukas Enembe menunggu kedatangan mobil jenazah Lukas Enembe dari Sentani, Kabupaten Jayapura sekitar pukul 17.10 WIT.
Setelah jenazah Lukas Enembe sampai di bandara Sentani, keluarga dan panitia berencana membawa jenazah Lukas Enembe dengan kendaraan roda empat. Tetapi massa memaksa agar janazah Lukas Enembe diarak dengan berjalan kaki.
Ribuan massa kemudian berjalan kaki mengarak jenazah Lukas Enembe menuju Sekolah Terologia Atas Injili (STAKIN) di Sentani, yang berjarak 3 KM dari bandara.
Dalam perjalanan menuju STAKIN di Sentani, Kabupaten Jayapura, sejumlah massa membakar sebuah mobil, merusak sepeda motor, dan melempar batu ke sejumlah bangunan.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen aparat kepolisian terlihat berjaga di jalan-jalan yang dilalui arak-arakan. Lebih dari 1.000 aparat kepolisian diturunkan untuk mengamankan proses arak-arakan tersebut.
Selain itu, massa dilaporkan melempar ruko dan bangunan lain dengan batu. Kemudian mereka membakar sejumlah ruko di Waena, Distrik Heram, Jayapura, Papua.
Baca Juga: Geng Motor di Bandung Barat Resahkan Masyarakat, Polisi Buru 4 Pelaku Penyerangan di Parongpong
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tujuh aparat TNI/Polri terluka dalam insiden tersebut, sementara sebanyak 25 ruko dibakar massa.
"Pada kejadian di depan STAKIN itu ada 14 korban luka, kendaraan 1 mobil dibakar, 5 kendaraan rusak berat, 2 unit bangunan rusak," kata Irjan Mathius D. Fakhiri.