kievskiy.org

Prabowo Bela Proyek IKN: Jangan Termakan Brain Wash Indonesia Negara Miskin

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi disaksikan Ketua PWI Hendry Ch Bangun (kiri) saat mengunjungi kantor PWI Pusat di Jakarta pada Kamis, 4 Januari 2024.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi disaksikan Ketua PWI Hendry Ch Bangun (kiri) saat mengunjungi kantor PWI Pusat di Jakarta pada Kamis, 4 Januari 2024. /Antara/Galih Pradipta

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta publik agar tidak termakan isu bahwa Indonesia adalah negara miskin yang tidak mampu membangun dan mengelola Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kita jangan termakan brain washing (cuci otak) bahwa Indonesia negara miskin, Indonesia negara tidak mampu, orang Indonesia tidak bisa manage, pemimpin Indonesia korup semua, kita enggak mampu bikin apa-apa," katanya di acara diskusi yang digelar PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 Januari 2024.

Mulanya, Prabowo menjawab polemik soal anggaran fantastis untuk pembangunan IKN. Dia menjelaskan, anggaran senilai Rp400 triliun itu selaras dengan prosesnya yang memakan waktu panjang.

Baca Juga: Respons Kritikan Cak Imin Soal Utang Beli Alutsista, DPR: Inkonsistensi Cak Imin Setelah IKN

"IKN nilainya kedengaran besar, Rp400 triliun, 30 miliar dolar. Apakah 1 tahun? Apakah 5 tahun? Apakah 10 tahun? Sekarang kalau kita bangun dalam 15 tahun, itu kan 1,5 miliar dolar satu tahun," ujarnya.

Prabowo lantas mengungkit soal angka besar yang dianggarkan untuk pembangunan infrastruktur. Menurutnya, IKN merupakan bagian dari infrastruktur.

"Anggaran kita sekarang untuk infrastruktur aja mendekati Rp300 triliun kalau tidak salah dalam APBN sekarang 12 miliar dolar. Apakah IKN bukan infrastruktur?" tutur dia.

Anggaran IKN

Selama 2023, proyek pembangunan IKN di di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sudah menelan anggaran sebesar Rp26,7 triliun. Angka itu setara dengan 97,6 persen dari pagu anggaran.

"IKN tahun ini (2023) kita belanjakan Rp26,7 triliun. Anggaran total 27,4 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 2 Januari 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat