kievskiy.org

Relawan Ganjar-Mahfud MD Diduga Dianiaya, TB Hasanuddin Minta TNI Bijak

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. /Pixabay/Tonic-Pic

PIKIRAN RAKYAT - Relawan Ganjar-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah diduga mendapat tindakan tidak menyenangkan dari oknum TNI Angkatan Darat. Korban terkonfirmasi sebanyak tujuh orang yang harus dilarikan ke rumah sakit akhir Desember 2023.

Ironisnya, kejadian kekerasan oknum TNI AD ini terjadi juga di Manado, Sulawesi Utara pada Jumat 5 Januari 2024.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purnawirawan) TB Hasanuddin meminta TNI AD agar bersikap bijak terkait kasus kekerasan yang diduga dilakukan oknum TNI pada relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah maupun di Manado.

Hasanuddin meminta hal ini tak perlu diperdebatkan karena tidak akan baik bila dilanjutkan. "Akui saja bahwa oknum TNI AD itu salah dan melanggar aturan. Bila memang dipicu soal lalu lintas, jelas itu bukan urusan tentara itu urusan polisi, serahkan saja ke polisi. Bukannya malah main hantam, main hakim sendiri," ujar Hasanuddin kepada awak media pada Sabtu 6 Januari 2023.

Hasanuddin menegaskan kasus ini harus diusut tuntas dan transparan karena menyangkut kredibilitas TNI AD dan kepercayaan masyarakat.

Menurut dia, dengan rentetan kasus kekerasan terhadap warga sipil tersebut perlu ada pernyataan meyakinkan dari petinggi TNI karena kasus ini bisa saja akan terus terulang. Jangan sampai dianggap seolah-olah para pelaku ini dilindungi dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI ini dianggap biasa.

"Kalau peristiwa ini terus terjadi, TNI malah akan dibenci rakyat. Padahal saat ini nama TNI sedang baik-baiknya," katanya.

Harus diadili secara terbuka

Hasanuddin juga mendorong agar kasus ini segera dibawa ke Pengadilan Militer dan diadili secara terbuka.

"Untuk kasus Boyolali tersangkanya kan sudah ada, segera bawa ke pengadilan dan adili secara terbuka agar TNI sebagai aparat yang menjaga keamanan bangsa mendapat kembali kepercayaan rakyat dan yakinkan juga agar peristiwa ini tak akan terjadi lagi," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat