PIKIRAN RAKYAT – Ketua Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Ari Yusuf Amir, menyinggung pentingnya netralitas aparatur sipil negara (ASN) selama rangkaian Pemilu 2024.
Dia mewanti-wanti pemangku jabatan yang terang-terangan memperlihatkan keberpihakan terhadap salah satu paslon. Kondisi tersebut bisa memengaruhi kualitas demokrasi di Indonesia.
"Jadi proses demokrasi yang seperti ini siapa pun nanti yang akan terpilih dikhawatirkan dengan cara-cara yang tidak fair, tidak benar, tidak secara hukum, dan inkonstitusional ini akan menghasilkan pemimpin yang tidak legitimate,” kata Ari dalam acara deklarasi THN AMIN Jateng di Semarang, Jawa Tengah.
Ari menilai upaya memenangkan peserta pemilu dengan cara-cara yang tidak sah akan membuar masyarakat berpaling dari pemimpinnya.
“Tidak mendapat legitimasi, tidak mendapat dukungan masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, THN berharap seluruh pejabat berkomitmen untuk jujur dan netral pada Pemilu 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Ari juga mengungkap kekecewaan akibat pembatalan izin dan pemindahan tempat pelaksanaan kampanye AMIN di daerahnya. Selain itu, THN juga memprotes sejumlah laporan kejanggalan kampanye yang belum direspons pihak terkait.
Dukungan Menguat
Anies Baswedan optimistis bisa memengangi Pemilu 2024 bersama Muhaimin Iskandar karena mendapat dukungan dari berbagai kalangan masyarakat di sejumlah daerah. Di sisi lain, survei elektabilitas beberapa pekan terakhir membuat Anies dan Cak Imin semakin yakin bisa mengungguli dua paslon lain.
"Insya Allah kami yakin makin kuat lagi dukungan," kata Anies saat berkampanye di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis, 4 Januari 2024.
Menurut Anies, banyak orang yang setuju dengan narasi perubahan AMIN. Dengan begitu, dia berkomitmen untuk mewujudkan perubahan yang selama ini menjadi visi dan misinya dengan memberikan jaminan bahan pangan yang terjangkau, memperluas lapangan pekerjaan, memberikan biaya pendidikan yang murah, serta menjamin ketersediaan solar.