kievskiy.org

Menlu Retno Marsudi: Politik Luar Negeri Indonesia Bukan Transaksional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menlu 2024 bertema Advancing Free and Active Foreign Policy: A Ten Year Journey di Gedung Merdeka, Bandung, Senin 8 Januari 2024.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menlu 2024 bertema Advancing Free and Active Foreign Policy: A Ten Year Journey di Gedung Merdeka, Bandung, Senin 8 Januari 2024. /Pikiran Rakyat/Yusuf Wijanarko

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan politik luar negeri Indonesia selalu berpegang pada prinsip bebas aktif dan kepentingan nasional, alih-alih transaksional. Hal ini disampaikannya dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024 di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, 8 Januari 2024

PPTM 2024 merupakan salah satu bentuk laporan kepada publik terkait pelaksanaan diplomasi Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menlu Retno akan membuat pidato awal tahun berisi laporan hasil diplomasi Indonesia selama satu tahun terakhir dan daftar rencana yang menjadi prioritas kebijakan luar negeri Indonesia untuk dijalankan selama setahun mendatang.

Di PTPM 2024, Menlu Retno memaparkan kondisi politik luar negeri Indonesia di tengah kemelut dunia dengan berbagai tantangan dan ketidakpastian.

"Politik luar negeri Indonesia dijalankan secara konsisten berdasarkan prinsip bebas aktif, berkiblat pada kepentingan nasional, dan berkontribusi pada perdamaian dunia, sesuai mandat konstitusi," ujar Retno Marsudi dalam PPTM 2024 yang mengusung tema 'Advancing Free and Active Foreign Policy: A Ten Year Journey'.

Menurut Retno, diplomasi Indonesia mengedepankan 4 hal yakni well-measured (terukur), well-calculated (diperhitungkan), action oriented (berorientasi aksi), dan result oriented (berorientasi hasil).

Meskipun demikian, saat bersamaan, diplomasi Indonesia juga mengeratkan nilai dan prinsip yang digaungkan para pendiri bangsa dan tidak tergoyahkan oleh berbagai isu negatif, termasuk tudingan transaksional.

"Politik luar negeri Indonesia bukan politik luar negeri yang transaksional," ujarnya.

Sementara itu, PPTM 2024 diputuskan berlangsung di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung untuk menyuarakan kembali komitmen politik luar negeri Indonesia yang selalu berlandaskan spirit Konferensi Asia Afrika (KAA) Tahun 1955.

"Dengan prinsip dan spirit KAA , Indonesia mampu berdiri tegak, menjalankan politik luar negeri bebas aktif, berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran dunia," tegas Retno.

Hal ini terwujud dalam beberapa amanah yang diberikan dunia untuk Indonesia, di antaranya Keketuaan IORA pada tahun 2017, Anggota Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020, Presidensi G20, dan Keketuaan ASEAN.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat