kievskiy.org

Letkol Tituler Deddy Corbuzier Buka Suara Soal Data Pertahanan Negara: Kalau Dibuka untuk Umum…

Letkol Tituler Deddy Corbuzier bicara soal data pertahanan negara yang tak boleh bocor sembarangan ke publik.
Letkol Tituler Deddy Corbuzier bicara soal data pertahanan negara yang tak boleh bocor sembarangan ke publik. //Instagram @letkoltitulerdc /Instagram @letkoltitulerdc

PIKIRAN RAKYAT – Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak mendesak Prabowo Subianto untuk menyajikan data keamanan dan pertahanan saat debat capres ketiga Minggu, 7 Januari 2024. Tapi desakan itu tak diindahkan oleh Prabowo, dan diabaikan olehnya.

Bukan tanpa alasan, Prabowo Subianto disebut tak mau buka data karena menyangkut keamanan negara. Pengamat hubungan internasional Teuku Rizasyah menyebut data keamanan dan pertahanan negara tidak bisa dibuka publik secara sembarangan.

Pernyataan Teuku Rizasyah itu juga disampaikan oleh Deddy Corbuzier yang kini jadi Letkol Tituler. Deddy langsung menyindir permintaan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Prabowo, di akun Instagram.

Deddy Corbuzier kemudian menjelaskan secara rinci rahasia negara yang harus dijaga. Dia mencontohkan informasi dan aktivitas yang perlu dirahasiakan dan mendapat mekanisme kerahasiaan.

Baca Juga: Jokowi Sebut Debat Ketiga Pilpres Malah Saling Serang Personal: Kurang Edukatif, Akan Banyak yang Kecewa

"Data keamanan dan Pertahanan Negara adalah bersifat Rahasia dan bukan untuk umum..Rahasia Negara adalah informasi, benda, dan/atau aktivitas yang secara resmi ditetapkan dan perlu dirahasiakan untuk mendapat perlindungan melalui mekanisme kerahasiaan," ujar Letkol Tituler Deddy Corbuzier.

Menurut Deddy, jika data pertahanan dibuka ke publik, justru akan membahayakan keselamatan negara. Deddy pun merasa heran dengan pertanyaan tersebut.

“Yang apabila diketahui oleh pihak yang tidak berhak dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan, keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kalau dibuka untuk umum...,” katanya menambahkan, dikutip dari Instagram @letkoltitulerdc, 8 Januari 2024.

Jokowi buka suara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyebut bahwa data pertahanan tidak bisa diungkap ke publik begitu saja. Jokowi menilai alat utama sistem senjata (alutsista) adalah informasi penting, tidak bisa dibuka seperti toko kelontong, karena ada sangkut paut dengan strategi besar negara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat