PIKIRAN RAKYAT - Pesta minuman keras (miras) oplosan merenggut nyawa empat orang di Jalan Kerapu Timur, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Jawa Tengah pada Kamis, 4 Januari 2024.
Salah satu korban berinisial GB (22), yang merupakan warga Kerapu mengatakan ada 10 orang yang ikut dalam pesta minuman haram dalam Islam tersebut. Dia mengaku diajak oleh temannya bernama D (23) warga Dadapsari.
D ternyata merupakan aktor pengoplos sekaligus pemilik ida untuk mencampurkan etanol ke miras tersebut. D diduga merencanakan hal itu adalah untuk uji rasa lantaran ingin membuka usaha minuman keras.
Baca Juga: Jubir Prabowo Sesalkan Pernyataan Anies yang Sebut Anggaran Kemhan Rp700 T
"Oplosannya etanol tidak ada potas kemudian dicampur sirup sama marimas dan ada obat. Saya belum pernah minum yang ada etanol dan baru kemarin, itu racikannya D bilangnya alkohol campur sirup. Itu D mau buka usaha miras, testernya kita," ujarnya, dikutip pada Selasa, 8 Januari 2024.
Ia mengaku setelah meminum miras racikan D, tubuhnya menjadi lemas. Dirinya juga merasakan panas saat meminum miras etanol tersebut.
"Rasanya panas dan efeknya lemas tidak mual, aku sendiri lemas dan pandangan nggak kabur lemas aja. Lalu saya juga minum distro 10, semuanya juga minum tapi porsinya beda-beda," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT Setempat, Slamet Tejo mengaku prihatin atas kejadian ini. Dirinya bakal melakukan pendekatan terpadu dengan tokoh masyarakat sekitar.
Ia juga menyebut jika pemuda di lingkungannya memang susah untuk dikendalikan. Dirinya dan warga lainnya hanya bisa mengingatkan ketika ada pemuda yang sedang pesta miras.