PIKIRAN RAKYAT - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mengejutkan publik dan elite politik setelah ia mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-51 kepada PDI Perjuangan (PDIP), melalui akun Instagram resminya.
Ucapan tersebut sudah direspons balik, baik oleh capres usungan PDIP, Ganjar Pranowo maupun sejumlah petinggi PDIP lainnya. Kedekatan dinilai terkesan mendadak mengingat kedua pihak berasal dari dua sisi koin berbeda, petahana dan oposisi.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin (Jubir Timnas AMIN) Surya Tjandra menjelaskan alasan di balik sikap hormat Anies kepada PDIP dan Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Dia mengatakan, capres Koalisi Perubahan itu amat menghormati keduanya lantaran tegas menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Surya melanjutkan, PDIP adalah partai besar yang krusial bagi jalannya demokrasi di Indonesia. Selain itu, skala partai yang dominan menjadikan sikap mereka penting sebagai pedoman moral.
Dengan demikian, jika PDIP sejalan dengan aspirasi rakyat, dalam hal ini menolak melanggengkan kekuasaan presiden di luar aturan hukum berlaku, maka rasa hormat dari Anies untuk PDIP itu adalah suatu keniscayaan.
"Harus diakui pada momen-momen tertentu Ibu Mega hadir mengawal, menjadi pedoman moral kita," kata Surya di Jakarta, Jumat.
Terkait masa depan koalisi dalam Pilpres 2024, menurutnya hal tersebut masih terlalu dini untuk dibahas. Pihaknya pun menurutnya masih menunggu proses Pilpres 2024 hingga hari pencoblosan pada 14 Februari.
Selain itu, Surya juga mengungkapkan terdapat banyak rekanan dan pihak berelasi antara Timnas AMIN dan kubu pengusung paslon nomor urut 3. Baginya, baik 01 dan 03 punya banyak kesamaan soal demokrasi di Indonesia.
"Biasa aja kita ngobrol-ngobrol kan banyak aktivis HAM di 03, yang mantan Komnas HAM, aktivis pergerakan sosial, mahasiswa juga banyak," katanya.
PDIP Akan Bentuk Poros Baru dengan Timnas AMIN
Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa PDI Perjuangan sudah berkomunikasi dengan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terkait peluang poros baru pada Pemilu 2024. Poros baru itu akan dibentuk jika terjadi putaran kedua.
"Tim hukum kami memang sudah membangun komunikasi," kata Hasto usai menghadiri deklarasi dukungan ulama dan kiai kampung di Jakarta, Jumat, 12 Januari 2024.
Sekretaris Jenderal PDIP tersebut juga sudah berbincang dengan Jusuf Kalla. Salah satu hal yang dibahas yakni soal potensi kecurangan pemilu.