/photo/2023/09/28/3633948756.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengkritik segala bentuk intimidasi yang dilakukan pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terhadap capresnya, Ganjar Pranowo.
“Itu menunjukkan bahwa pasangan 02, tim kampanyenya, sangat panik karena berbagai tampilan akhir-akhir ini, khusus dari Pak Prabowo yang sangat emosional,” kata Hasto di Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta, Minggu, 14 Januari 2024.
PDIP juga kecewa saat tahu debat ketiga capres yang digelar 7 Januari lalu, diwarnai pelaporan Ganjar ke Bawaslu. Menurutnya, pertanyaan Ganjar yang dianggap mendesak Prabowo membuka data pertahanan negara, masih berkaitan dengan tema debat kala itu.
“Itu pemaparan soal ide gagasan kok,” tuturnya.
Hasto menilai, citra gemoy Prabowo yang selama ini digembar-gemborkan pendukungnya, luntur lantaran kerap tampil emosional dalam berbagai kesempatan.
“Kembali pada watak dan jati dirinya yang memang ternyata tidak bisa ditutup-tutupi,” kata Hasto.
Ganjar Dilaporkan ke Bawaslu
Ganjar Pranowo dilaporkan oleh Advokat Pengawas Pemilu (Awaslu) ke Bawaslu karena mendesak dan memaksa Prabowo Subianto untuk membuka data pertahanan yang dianggap sebagai rahasia negara ke publik. Laporan tersebut dilayangkan pada Rabu, 10 Januari 2024. Barang bukti yang diserahkan Awaslu di antaranya rekaman video dari media dan saksi.
Ketua Awaslu Muhammad Mualimin mengatakan, desakan Ganjar dapat didengar oleh semua orang termasuk pihak asing, sehingga membahayakan sistem pertahanan Indonesia.
"Kami dari Awaslu hari ini melaporkan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang di dalam debat capres ketiga, memaksa, mendesak, dan menekan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membuka sesuatu yang kami anggap data dan informasi penting terkait dengan rahasia negara,” kata Mualimin.