PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyinggung soal perbedaan antara calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto saat bertemu rakyat. Menurutnya, Prabowo tak bisa melakukan blusukan.
"Kalau Pak Ganjar blusukan dengan kaki sendiri, berjalan sendiri. Kalau Pak Prabowo bertemu rakyat kan dengan bantuan mobil Alphard. Jadi bertemu rakyat gitu, sehingga enggak bisa blusukan," katanya kepada wartawan di Jakarta Selatan pada Jumat, 12 Januari 2024.
Lebih lanjut, Hasto meyakini Ganjar dengan blusukannya dan Mahfud dengan keadilannya mampu mempercepat kemajuan Indonesia.
Baca Juga: Anies Bersyukur Ganjar Ikut Gaungkan Perubahan: Alhamdulilah
"Kami percaya Pak Ganjar dengan blusukannya, Pak Mahfud dengan pedang keadilannya mampu membawa kemajuan secara cepat bagi Indonesia," ujarnya.
Di sisi lain, Hasto membeberkan alasan Ganjar menggaungkan perubahan saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI Perjuangan pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu. Dia pun menyinggung soal masa jabatan Presiden yang tak bisa diperpanjang, sekaligus tak bisa diwariskan.
"Pak Jokowi kan Oktober tahun ini memang sudah berakhir, dan jabatan persiden itu tidak bisa diperpanjang berdasarkan konstitusi, tidak bisa juga diwariskan," tuturnya.
Oleh karena itu, Hasto mengatakan bahwa pemilihan umum menjadi ukuran bagaimana kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpin.
"Demokrasi itu harus ditingkatkan untuk memilih pemimpin yang mampu mengemban tanggung jawab bagi masa depan, dengan menyelesaikan persoalan rakyat," ujarnya.