kievskiy.org

TKN Sebut Prabowo Subianto Ada di Hati Pendukung Ganjar dan Anies

Pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. /Antara/M Agung Rajasa

PIKIRAN RAKYAT - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menyebut sosok Prabowo ada di hati para pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Mereka akan beralih mendukung Prabowo-Gibran jika Ganjar-Mahfud atau Anies-Cak Imin tidak lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.

“Di akar rumput masyarakat ada sebagian masyarakat yang saat ini mendukung Pak Anies tetapi dalam hatinya ada Pak Prabowo juga, orang-orang ini mencadangkan Pak Prabowo jika di putaran kedua Pak Anies enggak lolos,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat, 12 Januari 2024.

“Begitu juga ada sebagian masyarakat yang saat ini mengatakan akan memilih Ganjar tetapi mencadangkan hatinya untuk Pak Prabowo apabila pak Ganjar tidak lolos ke putaran kedua,” ucapnya menambahkan.

Habiburokhman lantas menawarkan rasionalitas kepada pendukung Anies dan Ganjar dengan mengajak mereka memilih Prabowo sejak putaran pertama pilpres.

“Kami tawarkan kepada para pemilik yang sekarang mungkin di hatinya 75 persen Pak Anies, 25 persen Pak Prabowo gitu kan 75 persen Pak Ganjar, 25 persen Pak Prabowo. Sudahlah Pak Anies orang baik tokoh terbaik bangsa, Ganjar juga orang baik tapi sekarang presidennya Prabowo dulu saja,” ucapnya.

Pilpres satu putaran lebih bermanfaat

Menurut Habiburokhman, pilpres yang dilaksanakan satu putaran merupakan kondisi politik normal. Dia menyebut pilpres yang digelar satu putaran lebih bermanfaat.

“Mau satu putaran atau dua putaran sama-sama Pak Prabowo yang menang. Kami menawarkan rasionalisasi kepada orang-orang ini, kenapa enggak milih Pak Prabowo sejak putaran pertama,” ujar Habiburokhman.

“Dalam konstruksi undang-undang kita merencanakannya satu putaran tapi kalau persaingannya terlalu ketat sampai tidak ada yang lebih dari 50 persen maka ada dua putaran, kurang lebih begitu. Jadi secara nilai sekali putaran tentu lebih bermanfaat daripada dua kali, bukan berarti dua kali putaran lebih buruk,” tuturnya melanjutkan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat