PIKIRAN RAKYAT - Tinggal sekira satu bulan lagi Pemilu 2024 akan berlangsung, yakni pada 14 Februari mendatang. Adu strategi setiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam menarik simpati pemilih semakin panas.
Lantas, seberapa efektif strategi kampanye yang dilakukan oleh ketiga paslon capres-cawapres berhasil mengerek elektabilitasnya? Bagaimana dengan gaya kampanye yang digunakan oleh setiap paslon?
Guru Besar Komunikasi Politik dari Universitas Padjadjaran Prof. Suwandi Sumartias menilai, strategi kampanye yang dilakukan oleh paslon 01, paslon 02, dan paslon 03 memiliki kesamaan dalam menarik pemilih di akar rumput.
Meski begitu, menurut dia, gaya kampanye yang disampaikan oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD berbeda-beda.
"Memang beda gaya tiap paslon, tapi ada beberapa kesamaan dalam menggarap grassroot (akar rumput). Misalnya, ke pesantren, ke komunitas-komunitas, itu ada kesamaan dalam menggarapnya," kata Suwandi, saat dihubungi melalui telepon, Rabu, 17 Januari 2024.
Dia menjelaskan, gaya kampanye yang berbeda-beda itu tampak dari pendekatan yang dilakukan oleh masing-masing paslon. Dia menyontohkan, paslon 01 yang menggunakan pendekatan dialog dalam kampanyenya.
"Dialog-dialog yang dilakukan paslon 01 tentu akan lebih mengedepankan nalar, ide atau gagasan. Di paslon 02, saya lihat ada gerakan lebih masif di tataran pragmatis, lebih transaksional," katanya.
Dia menjelaskan, Prabowo-Gibran berupaya menarik simpati pemilih dengan mengampanyekan program-program nyata, yang kebanyakan sudah dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo.