PIKIRAN RAKYAT – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi pernyataan ekonom senior Faisal Basri, yang mengatakan ada belasan menteri Kabinet Indonesia Maju yang siap mundur. Moeldoko menyebut isu itu sengaja dihembuskan untuk menggoyang pemerintahan yang sudah berjalan baik.
Mantan Panglima TNI itu mengaku langsung turun tangan menanggapi desas-desus belasan menteri akan meninggalkan pemerintahan Presiden Jokowi. Ia pun mengaku tahu tujuan dihembuskannya isu tersebut.
“Saya mantan Panglima langsung tanggap, ngerti saya itu, ada tujuan itu. Tujuannya untuk menggoyang ini, menggoyang pemerintah, pemerintahan yang sudah baik-baik ini, merongrong dan seterusnya,” kata Moeldoko dalam siaran pers Jumat, 19 Januari 2024.
Moeldoko memastikan kabinet Presiden Jokowi tetap solid dan bekerja sebagaimana biasa. Dia menegaskan masih ada target pembangunan yang harus segera dituntaskan, khususnya program-program strategis nasional.
“Waktu kita bekerja tinggal beberapa bulan, kita punya program strategis, itu yang harus difokuskan, bahkan kecepatannya ditingkatkan. Semua menteri bekerja dengan baik, dan kita di kabinet tetap solid mengejar pembangunan,” ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Panglima TNI periode 2013-2015 itu juga menepis bahwa kontestasi politik telah membuat kondisi di internal Kabinet Indonesia Maju tidak kondusif. Mengingat, ada beberapa menteri yang maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.
Dia lantas mengungkapkan kondisi ruang sidang kabinet saat para menteri menggelar rapat bersama presiden.
“Di ruangan sidang kabinet semua berjalan happy-happy saja, tidak ada masalah komunikasi, tidak ada muncul emosi yang aneh-aneh. Semuanya datang seperti tidak ada pemilu, tidak ada yang berubah situasinya. Kalau ada istilah heboh, yang heboh siapa sih, kan orang-orang itu saja,” ucap Moeldoko.
Lebih lanjut, dia meminta agar masyarakat tidak terpengaruh dengan munculnya isu yang tidak jelas kebenarannya.