kievskiy.org

Kampanye Akbar Pemilu 2024: KPU Gandeng Polri Cegah Gesekan Massa Pendukung Paslon

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) menyapa relawan saat menghadiri acara Roda Dua Menuju Indonesia Maju yang diselenggarakan Komunitas Ojol Penggemar Erick Thohir di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024.
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) menyapa relawan saat menghadiri acara Roda Dua Menuju Indonesia Maju yang diselenggarakan Komunitas Ojol Penggemar Erick Thohir di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. /Antara/Galih Pradipta

PIKIRAN RAKYAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal berkoordinasi dengan Polri menjelang kampanye akbar calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2024. Langkah ini dilakukan guna meminimalisasi adanya gesekan antarmassa pendukung ketiga paslon.

Paslon capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan paslon capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, akan menggelar kampanye metode rapat umum secara bersamaan di Jawa Timur pada 9 Februari 2024.

Kemudian pada 10 Februari 2024, kedua paslon tersebut akan menggelar kampanye akbar bersamaan di DKI Jakarta.

Baca Juga: Cerita Caleg Miskin Maju di Pemilu 2024, Kampanye dengan Modal Seadanya

"Kemudian ini bagian dari koordinasi dengan pihak kepolisian. Yang Jelas, sekarang posisinya tentu sebagai keputusan itu yang akan dijalankan," kata Anggota KPU RI, August Mellaz, dikutip pada Sabtu, 20 Januari 2024.

Ia melanjutkan, soal zonasi wilayah kampanye akbar tersebut sudah disepakati bersama naradamping dari masing-masing tim pasangan calon dan tim partai politik itu sendiri.

"Khusus dari tim paslon di pertemuan itu ada semua, khusus 3 hari terakhir, ada permintaan untuk kemudian diberikan keleluasaan. Nah, keleluasaan itu sampai di sana. Jadi teoritis bisa diproyeksikan, pasti ada titik pertemuan," tuturnya.

Mellaz menegaskan pihaknya bersama tim pasangan calon dan aparat pengamanan akan berkordinasi secara intensif untuk memastikan ketertiban pada kampanye akbar mendatang tersebut.

"Kami sudah komunikasi intensif dengan kepolisian. Termasuk salah satunya terkait bagaimana merekayasa arus," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat