kievskiy.org

Dear Cawapres: Hilirisasi SDA Bukan Solusi 'Lampu Aladdin', Jangan Sampai Indonesia Jadi Pasar Belaka

Ilustrasi sumber daya alam (SDA).
Ilustrasi sumber daya alam (SDA). /Pexels/Daniel Maforte

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu tema untuk debat Cawapres pada Minggu 21 Januari 2024 adalah mengenai Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD pun diminta untuk membeberkan program yang benar-benar bisa mengatasi permasalahan di Indonesia.

Pengamat menilai, ada sejumlah topik permasalahan terkait sumber daya alam (SDA) dan energi yang perlu dijawab oleh ketiga cawapres. Salah satu di antaranya adalah terkait mencapai energi baru terbarukan (EBT) yang pada 2025 seharusnya sudah 23 persen.

Sayangnya, sampai saat ini, target EBT baru mencapai 12,8 persen menurut catatan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Waktunya tinggal setahun, saya kira ini tidak akan tercapai. Nanti pada tahun 2030, saya rasa akan lebih berat lagi," ucap Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi pada Jumat 19 Januari 2024.

"Barangkali, kebijakan dan strategi apa yang harus dibuat untuk mendorong tercapainya program transisi energi,” ujarnya menambahkan.

Topik selanjutnya adalah terkait hilirisasi sumber daya alam, khususnya bahan mentah seperti nikel yang dapat digunakan untuk memproduksi baterai mobil listrik. Fahmy Radhi menilai para calon masih memandang hilirisasi sebagai solusi 'lampu Aladdin' yang dapat menyelesaikan semua masalah energi.

Padahal, hilirisasi jika tidak dilakukan secara maksimal dapat mengarah ke ekstraksi sumber daya yang memberikan nilai tambah lebih besar kepada negara pengimpor dibandingkan Indonesia.

"Bahayanya dapat menjadikan Indonesia sebagai pasar belaka dari kendaraan listrik. Ini yang terjadi," kata Fahmy Radhi.

"Barangkali juga perlu bagaimana strategi dari capres terkait dengan kendaraan listrik di Indonesia,” tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat